Jadi kalau berbicara membangun usaha Agus melihatnya hanya simpel saja. Sebenarnya untuk beribadah saja kalau kita berjamaah salat di masjid pasti pahalanya juga banyak.
Apa salahnya kalau saya membangun usaha ini bersama-sama dengan masyarakat. Artinya juga berjamaah sehingga tanaman mereka juga mendapatkan hasil mereka, artinya terjaga semuanyalah.
Kebun-kebun Agus ada enam lokasi tidak ada pagar satupun, buah menjuntai ke jalan-jalan juga tidak ada yang jaga dan tidak pernah hilang
Artinya kerelaan Agus mungkin dampaknya dari melibatkan orang banyak, sehingga kebun juga sudah terjaga dengan sendirinya.
Agus punya program namanya program pemberdayaan masyarakat. Agus namakan program mendadak kaya itu bukan berarti sombong, nggak. Tapi untuk memotivasi masyarakat desa supaya mereka termotivasi.
Sehingga berkeinginan kuat untuk mengikuti program itu. Jadi mulai membuat bibit menjual buahnya, menanam itu salah satu programnya.
Mereka membuat bibit setor ke Agus, Agus yang mencari marketnya keluar. Produk yang membanggakan ketika kita menjual produk kita tanpa mengalami kendala.
Artinya kalau berbicara sebuah usaha itu ada pasang surut, karena mungkin berkah dan barokahnya dari orang banyak.
BACA JUGA:7 Alat Pertanian Sederhana Tanpa Mesin Membantu Petani
Agus selalu aktif untuk bersosial media, selalu aktif posting dan upload-upload sehingga pada saat musim kemarau seperti ini kunjungan di Kebun tetap stabil, tidak mengalami fluktuatif.
"Kalau berbicara penjualan bibit di saat musim kemarau ini pastinya pastilah berkurang. Namun Alhamdulillah saya masih stabil terus, sama saja menurut saya penjualan bibit," akunya.
Agus mengirim bibit hampir seluruh Indonesia. Agus menanam di Bogor itu mereka membeli bibit untuk menanam 123 hektar. Selain itu juga di Aceh, Padang, Medan, Kalteng, Palangkaraya.
Mereka rata-rata menanam itu yang dari Agus nanam 20 hektar hingga 30 hektar. Ada yang 10 hektar tapi tetap dilayani.
Ketika orang membeli satu pohon karena tujuan besar Agus adalah menghijaukan bumi.
Menurut Agus orang membeli produknya bukan karena produk kita. Agus menganalisa orang semua boleh punya produk di Indonesia yang menjual bibit juga banyak tidak hanya saya tapi kenapa orang juga milih-milih karena branding personalnya.
Menurut Agus bagaimana kita pribadi kita bisa dijual ke orang rasa tanggung jawab kita, komitmen kita, amanah kita, yang kita jual. Sehingga produk itu tentu saja mengalir mengikuti kita.