90,6 Persen Jemaah Lubuklinggau, Muratara Masuk Kategori Resiko Tinggi, Ditempatkan di Kamar Khusus

Minggu 12 May 2024 - 17:41 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Sebanyak 449 jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 2 asal Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kota Palembang tiba di Asrama Haji Palembang, Minggu pagi  12 Mei 2024. 

“Kami sampai di Asrama Haji Palembang pukul 07.42 WIB. Kami langsung diterima di aula Asrama Haji untuk mendengarkan penjelasan dan pengarahan terkait Pelaksanaan Ibadah Haji 1445 agar berjalan lancar,” tutur Eny, Kontributor Haji KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu pagi.

Selama di Asrama Haji, kata Eny,  kegiajan JCH diantaranya  jalani cek kesehatan, Sholat Ashar berjama'ah dan Manasik Haji.

Untuk diketahui, sebanyak 407 JCH dari tiga kabupaten/kota  atau 90,6 persen masuk kategori resiko tinggi (risti).


Jemaah Calon Haji. -Foto : Dokumen -MCH Embarkasi Palembang

BACA JUGA:30 JCH Lubuklinggau Beresiko jadi Prioritas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil dalam rilis yang diterima KORANLINGGAUPOS.ID dari MCH Embarkasi Palembang berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tim kesehatan embarkasi, 90,6 persen jemaah kloter 2 masuk kategori Risti.

Rinciannya, Risti karena usia tiga orang, Risti karena penyakit 213 jemaah, dan Risti karena penyakit dan usia sebanyak 191 orang.

“Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Kita akan berusaha agar semua jemaah dalam kondisi siap berangkat ke Tanah Suci,” jelas Armet. 

Menurut Armet, tahun ini Kementerian Agama masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas (21,41%). 

BACA JUGA:JCH Lubuklinggau dan Muratara Bertolak ke Arab Saudi 13 Mei

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh jemaah. Selama mengikuti bimbingan teknis, para petugas dilatih dan diingatkan agar lebih ramah dan peduli kepada jemaah, khususnya lansia.

Seluruh jemaah haji juga diajak untuk bersama memberikan kepedulian kepada para lansia yang ada dalam rombongannya. 

Dikatakan Armet, Kemenag juga menginisiasi sejumlah Program Ramah Lansia sejak dalam negeri.

Misalnya bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), pengkloteran dengan memprioritaskan lansia menempati kursi bisnis, seremoni yang singkat (maksimal 30 mnt dan dua sambutan), serta layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.

Kategori :