Tak hanya itu, selanjutnya Nur Muhammad Sidik bin Lamio, lahir di Lubuklinggau, 21 September 2005,ikut serta pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Teknologi & Informasi sebagai peraih medali emas, pada mata pelajaran Sejarah, PKN, Biologi sebagai peraih medali perak.
Lalu, Renando Herlangga bin Herpan, lahir di Tebing Tinggi 09 Desember 2007 ikut serta pada mata pelajaran Ekonomi sebagai peraih medali perak.
Kemudian, Andika Saputra bin Herlin K, lahir di Air Balui, 03 Agustus 2006, ikut serta pada mata pelajaran PKN sebagai peraih medali perak.
Sementara ananda Amining Maharani binti Sutiono, lahir di Lubuklinggau, 01 Februari 2006, ikut serta pada mata pelajaran Biologi, Ekonomi sebagai peraih medali perak, pada mata pelajaran Teknologi & Informasi sebagai peraih medali perunggu.
BACA JUGA:Santri Ar-Risalah Diajak Jauhi Bullying, Kalau Nekat Konsekwensinya Penjara
Berikutnya, Resya Salsabila binti Sudarman, Lahir di Tebing Tinggi, 19 Maret 2007, ikut serta pada mata pelajaran Matematika, Kimia, Kedokteran Dasar, Biologi sebagai peraih medali perak, dan pada mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai peraih medali perunggu.
Pendiri Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuklinggau DR (Hc) KH Syaiful Hadi Maafi, BA didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuklinggau Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi, Lc mengapresiasi capaian para santri MA Mazro’illah ini.
Ia mendoakan, prestasi ini jadi penyemangat para santri untuk makin tekun menuntut ilmu di MA Mazroi’illah. Ia juga mengapresiasi semangat para guru di MA Mazro’illah yang terus mendampingi dan membimbing para santri dalam mengasah potensi.
Prestasi ini menjadi bukti, bahwa anak-anak santri yang belajar di Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuklinggau tak hanya unggul dalam ilmu-ilmu agama, namun juga mampu bersaing dan berprestasi bidang akademik dan non akademik.(lik)