LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Saat ini Angkotan Kota (Angkot) di Kota Lubuklinggau makin ditinggalkan.
Angkot makin tergerus oleh maraknya ojek online serta makin banyaknya masyarakat yang sudah memiliki kendaraan sendiri.
Alhasil, pemasukan sopir angkot saat ini banyak berkurang karena penumpang yang sepi.
Padahal dulu ada tiga angkot dengan jurusan yang berbeda, angkot jurusan Pasar Inpres - Megang berwarna biru, angkot jurusan Pasar Inpres - Watas berwarna hijau dan angkot jurusan Pasar Inpres-Simpang Periuk berwarna kuning.
BACA JUGA:Angkot Membawa Penumpang di Atas Atap Mobil Ditertibkan
Lambat laun angkot jurusan Pasar Inpres - Megang berwarna biru, angkot jurusan Pasar Inpres - Watas berwarna hijau mulai menghilang.
Kini sulit menemukan kedua angkot ini. Yang masih bertahan sampai saat ini angkot jurusan Pasar Inpres-Simpang Periuk berwarna kuning.
Hal ini dibenarkan oleh Sopian (45), sopir angkot yang mengaku sudah menjadi sopir angkot jurusan Pasar Inpres-Simpang Periuk sejak tahun 2006.
Menurutnya mereka sepi penumpang sejak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pertelite mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Tergerus Taxi Online, Sopir Angkot Lubuklinggau Pesan ini ke Pemerintah
"Yang pasti sejak minyak naik dan banyaknya ojek atau taksi online kami mulai sepi penumpang. Sampai sekarang sepi terus penumpangnya," ungkap Sopian saat dibincangi KORAN LINGGAUPOS, Selasa 21 Mei 2024.
Ia sendiri narik angkot milik orang lain, sehingga setiap hari ia harus ada setoran ke pemilik mobil sebesar Rp 50.000.
"Sisa beli minyak kadang sampai Rp 100 ribu per hari dan setoran Rp 50 ribu baru punya kita. Ya dapatlah untuk makan sehari-hari, kadang Rp 70 ribu. Untuk sekedar beli beras sekilo atau dua kilo masih dapat," ungkap Sopian, kemarin.
Mereka pun berangkat dari tempat biasa menunggu, tepatnya di depan area Pasar Mambo ketika ada penumpang yang naik.
BACA JUGA:Gojek Buka Suara Menanggapi Soal THR Driver Ojek Online (Ojol) Buat Lebaran 2024