Jika belum ada, ya mereka tidak berangkat.
"Kalau ada penumpang mau sedikit asalkan tidak rugi di minyak kita berangkat. Kadang kalau ada penumpang minta antar ke Merasi atau Muara Beliti bahkan Megang Sakti kita antar. Asal ongkosnya sesuai," ungkapnya.
Soal tarif untuk sesuai rute sampai Simpang Periuk masih tarif lama Rp 7.000.
Namun kalau sampai ke Merasi atau Muara Beliti Rp 15.000 perorang.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Mobil untuk Taksi Online, Bisa Memberikan Kenyaman Penumpang
"Kita narik dari pagi sampai sebelum maghrib. Saat ini meskipun angkot sudah tinggal sedikit cari penumpang juga tetap sulit. Kalau dilihat-lihat angkot kuning ini ya gak sampai 50 mobil lagi sekarang. Kalau angkot biru sama hijau malah habis gak ada lagi," jelasnya.
Ia dan sopir angkot lainnya tentu berharap ada perhatian dari pemerintah.
Ada solusi untuk mereka agar narik angkot jadi ramai lagi.
"Sekarang paling emak-emak yang naik. Pelajar sudah banyak pakai motor sendiri, atau naik bus pelajar. Ya harapan kita ada solusi lah kedepan, apa kami dibuatkan terminal khusus, atau tarif disesuaikan atau bisa juga rute yang diperjelas lagi," ungkapnya lagi. (*)