SANG MENTARI DI UFUK DARUL ISHLAH

Senin 27 May 2024 - 08:45 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

Kyai Mansuri Adam datang dalam keterpurukan sebagai pembangkit semangat juang, sehingga yang awalnya saya ingin memutuskan berhenti dari pendidikan pesantren,

beliau hadir sebagai sosok yang meyakinkan diri ini, bahwa mental perjuangan bukan menjadi pengecut dan pencundang,

jika beliau tidak hadir dalam gelapnya diri dan pikiran saya pada waktu itu, mungkin saya tidak akan bisa mendirikan pesantren dan menjadi pimpinan Pondok Pesantren Misro Arafah yang sekarang saya pimpin.

Kisah sang mentari di ufuk Darul Ishlah bukan kisah fiktif, melainkan ini adalah kisah nyata yang menerangi gelapnya masa lalu sang penulis dari kebodohan dan kelalaian,

tidak ada kata yang tertuang lebih indah untuk menguraikan kisah sang penulis dan kyai Mansuri Adam dari novel romantis Romeo dan juliet, karena kisah ini adalah kisah yang terdalam antar seorang murid dan sang guru sejati,

bukan kisah anak alay generasi Z yang mudah galau dan mudah prustasi dalam menggapai cita-cita, yang kata pepata melayu generasi kerangkap tumbuh dibatu “Hidup segan Mati Tak Mau”.

" MARI MENULIS UNTUK SANG KYAI" (Chapter 2) Dr. KH. Mansuri Adam, Sang Kyai Sejati.

Misro Arafah 25 Mei 2024, LubukLinggau.

Kategori :