Menurut laporan SSGI tahun 2022, meskipun prevalensinya di Musi Rawas menurun dalam range target yang ditetapkan namun berada pada posisi teratas besaran prevalensi stunting.
BACA JUGA:Tanaman Jagung Desa Tanah Priuk Diserang Hama Ini Cara Mengendalikannya
Dalam kata sambutannya Bupati Musi Rawas diwakili oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Musi Rawas, Oktaviano menyampaikan perlu kita sadari bahwa prioritas pembangunan saat ini terutama dalam rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang adalah penguatan kualitas sumber daya manusia(SDM) yang mempunyai daya saing produktif .
Hal ini juga disadari agar tercapainya visi Indonesia emas pada tahun 2045. Oleh karena itu, pengembangan pada sektor kesehatan menjadi hal yang mendasar dan sangat penting terutama dalam aspek upaya perbaikan gizi keluarga.
Status gizi sangat mempengaruhi kehidupan masa depan bangsa, karena hal ini merupakan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dampaknya menimbulkan risiko penurunan kemampuan produktivitas diantaranya stunting pada balita sejak usia 1000 hari pertama kehidupan.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 sampai 2018 penurunan stunting tidaklah signifikan yakni dari 37,2 Persen menjadi 30,8 persen atau sekitar 6,6 persen.
BACA JUGA:Kabupaten Musi Rawas Dapat Bantuan Bibit Pagi Gogo Untuk 1000 Hektar Lahan
"Namun demikian Alhamdulillah kita patut bersyukur di Kabupaten Musi Rawas dapat menurunkan angka prevalensi stunting secara proposional," jelasnya.
PAda tahun 2021 angkat stunting Kabupaten Musi Rawas 2021 : 28,30 persen, pada Tahun 2022 turun menjadi 25,4 persen. Selanjutnya tahun 2023 turun menjadi 21,9 persen. Untuk target tahun 2024, 16,91 persen, semoga dapat terjaga tercapai sesuai rencana.
Fenomena ini tidak bisa dibebankan kepada satu OPD saja Dinas Kesehatan atau OPD KB. Karena untuk menurunkan angka stunting diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi dalam konvergensi di semua lini pelaku pembangunan, dimulai dari stakeholder, para pelaku usaha, pemerintah hingga lapisan masyarakat.
"Oleh karena itu, saya mengajak semua elemen masyarakat Kabupaten Musi Rawas baik dari jajaran birokrasi pemerintah maupun swasta toko masyarakat, toko agama, mari kita ikhlaskan hati kita untuk membantu menurunkan stunting di Kabupaten Musi Rawas sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas kita masing-masing," ajaknya.
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Kembali Laksanakan Kegiatan Motoran di Desa Kecamatan Tugumulyo
Agar upaya kita lebih dirasakan masyarakat. "Saya selaku Bupati Musi Rawas mengajak dan menghimbau agar kita semua dapat menjadi bapak dan ibu asuh anak stunting 1 anak 1 bapak asuh yang bertanggung jawab atas progres kesehatan anak tersebut. Sehingga tidak ada lagi anak stunting yang terlambat penanganan nutrisi dan gizinya," jelasnya.
Selain itu Kabupaten Musi Rawas telah berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting sejak ditandatanganinya komitmen pernyataan Bupati Musi Rawas pada bulan September 2020 yang lalu.
Hingga telah berjalan tahapan 8 aksi konvergensi stunting sampai di tahun 2023.
Dengan tujuan penurunan angka stunting di Kabupaten Musi Rawas serta komitmen OPT untuk bahu-membahu mencegah dan menurunkan stunting.