MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Di Kabupaten Musi Rawas dari 3 jenis penyakit ATM (Aids, Tuberculosis dan Malaria) yang kasusnya paling tinggi Tuberculosis atau TB Paru.
Untuk meningkatkan peran semua pihak untuk mengatasi penyakit ATM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas mengadakan rapat penguatan kemitraan.
Rapat berlangsung di ruang rapat kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Musi Rawas, dipimpin Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian Keuangan dan Pembangunan, Supardiono, Rabu 29 Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid P2P, Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo mengatakan bahwa rapat penguatan kemitaraan ATM bersama lintas sektor mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Kades dan lembaga dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit ATM.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas mengadakan rapat penguatan kemitraan penanganan penyakit ATM (Aids, Tuberculosis dan Malaria) di ruang rapat kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Musi Rawas, dipimpin Staf Ahli Bupat-foto : dokumen Dinkes Kabupaten Musi Rawas-
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Ikut Apel Gelar Pasukan PAM VVIP Persiapan Kunjungan Kerja Presiden
"Penyakit ATM itu masih menjadi masalah kesehatan kita bersama," jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurutnya, soal penyakit ATM, Indoneisa berada diurutan ke dua di dunia setelah India.
"Berdasarkan data terakhir tahun 2023 jumlah kasus AIDS di Kabupaten Musi Rawas ada 17 penderita, TB Paru 850 kasus, sedangkan Malaria ada 3 kasus," ungkapnya.
Namun kasus Malaria inpor yaitu dibawa warga pendatang dari daerah endemi Malaria yaitu dari Papua. Warga dari Papua bekerja di Kabupaten Musi Rawas. Itu terjadi tahun 2023.
BACA JUGA:Menunggu 11 tahun Rara Andhini Menjadi JCH Termuda Kabupaten Musi Rawas
"Kasus tersebut tidak menular terhadap warga lain dan sekarang sudah sembuh," ungkapnya.
Sedangkan penderita AIDS hingga saat ini masih aktif melakukan pengobatan di Rumah Sakit UmuM Daerah (RSUD) Sobirin Kabupaten Musi Rawas.
"Demikian juga penderita TB Paru masih dalam pengobatan ada sebagaian yang sudah selesai atau sudah sembuh," paparnya.
"Ini sebagai gambaran dengan khasus tersebut rentang pengobatan yang cukup lama maka akan banyak menimbulkan masalah," ucapnya.