Kalau saat ini untuk produksi pembuatan kripik singkong bisa mencapai 50 kilogram.
Sedangkan kalau pisangnya itu sekitar 30 sampai 35 sisir pisang. Kalau ada pesanan itu bisa mencapai 100 kilogram singkong.
Untuk produksi sendiri itu jika tidak ada pesanan itu 2 hari sekali baru buat. Namun jika mendekati jelang hari raya Dhia produksinya setiap hari, karena banyak pesanan.
Sedangkan untuk produksinya pembuatan kripiknya itu Dhia dibantu oleh keluarga, karena kalau mau memperkerjakan orang banyak itu masih belum bisa.
BACA JUGA:Luas Sawah Tadah Hujan Musi Rawas 2.735,83 Hektar
Karena usaha ini masih kecil, jadi kalau produksinya cukup banyak itu bisa seharian kita mengerjakannya.
Untuk singkong yang digunakan memang singkong pilihan yang super, bahan bakunya seperti singkong dan pisang itu kita beli langsung dengan petani.
Karena di desa ini banyak yang bertani singkong dan pisang, di tambah harga jika dibeli dengan petani itu lebih murah.
Saat ini juga untuk pemasarannya itu sedikit susah, karena sudah banyak yang membuka usaha seperti ini, ditambah dengan era digital membuat kita kalah dengan penjualan melalui online.
BACA JUGA:Gutomo Warga Desa Jambu Rejo Musi Rawas Sukses Kembangkan Bertani Cabai
"Sekarangkan serba muda jika mau beli atau makan apa saja tinggal beli melalui Online," katanya.
Dirinya juga berharap kedepannya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti alat untuk pengirisan singkong atau pisang karena saat ini dirinya masih menggunakan alat tradisional, serta alat-alat penunjang usaha miliknya. (*)