Menurut BMKG, meskipun Indonesia mengalami musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali.
Musim kemarau di Indonesia ditandai dengan berkurangnya jumlah hari hujan dan intensitas hujan yang lebih rendah dibandingkan musim hujan.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Buruk dan Musim Penghujan, Begini Langkah Pengamanan Kelistrikan dari PLN
Namun, hujan masih mungkin terjadi karena faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.
BMKG juga menekankan pentingnya memahami bahwa prediksi cuaca dan iklim didasarkan pada probabilitas dan statistik.
Sementara musim kemarau umumnya berarti lebih sedikit hujan, cuaca tetap dinamis dan dipengaruhi oleh banyak variabel.
Hujan di musim kemarau bukanlah hal yang aneh di Indonesia.
BACA JUGA:Ada 5 Wilayah di Sumsel Diperkirakan BMKG Bakal Hujan Pada Hari Ini
Faktor-faktor seperti dinamika atmosfer, angin monsun, anomali cuaca, variabilitas iklim lokal, dan perubahan iklim global semuanya berkontribusi pada fenomena ini.
BMKG terus memantau dan menganalisis pola cuaca untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Memahami kompleksitas cuaca dapat membantu kita lebih siap menghadapi kondisi yang tidak terduga dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.(*)