MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Momen Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2023 ini menjadi hari tak terlupakan bagi keluarga besar SMP Negeri Taba Renah Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Pasalnya, dalam perjalanan menuju sekolah untuk upacara Peringatan HGN, dua guru ditampok tiga orang.
Kabar ini dibenarkan Kepala SMPN Taba Renah Ishak Jufri saat dikonfirmasi wartawan Harian Pagi Linggau Pos, Sabtu.
Bapak yang sejak tahun 2017 memimpin SMPN Taba Renah ini mengatakan, ini kejadian pertama guru dirampok di jalan menuju sekolah.
BACA JUGA:Perampokan di Tugumulyo Musi Rawas, Suami Dibacok Anak Luka Istri Dirudapaksa
“Jalan ini kanan kirinya kebun karet. Selama ini di TKP memang sering warga kena begal. Begal biasanya beraksi siang. Tahu tentang kerawanan jam siang, guru sangat jarang melintasi jalan itu siang hari. Guru melintas pagi bersamaan dengan anak-anak berangkat sekolah. Dan ini apesnya, meski melintas pagi guru tetap kena begal. Jadi ini kejadian pertama. Semoga tidak ada kejadian lagi. Guru yang melintasi jalan ini bukan hanya akan mengajar ke SMPN Taba Renah, tapi ada guru-guru dari 16 SD dan 3 SMP lain yang melintasi jalan ini,” terangnya.
Saat kejadian itu, Bu Eva Susanti Guru IPS SMPN Taba Renah dan Bu Sri Guru IPA SMPN Taba Renah dari Kota Lubuklinggau hendak ke sekolah, SMPN Taba Renah.
Sekitar 15 menit sampai sekolah, melewati jalan yang kanan kirinya kebun langsung dirampok.
“Mereka naik Sepeda Motor Nmax putih. Sepertinya pelaku tahu kami bakal ada upacara. Pelakunya tiga pakai sebo (penutup wajah) semua. Jadi mereka mengincar. Padahal itu belum pukul 08.00 WIB. Apes memang. Mereka boncengan. Motornya ini punya Bu Eva Susanti,” jelasnya.
BACA JUGA:Hari Guru Nasional, Guru Asal Lubuklinggau Dirampok di Musi Rawas
Setelah kejadian, kata Ishak Jufri, dua guru ini trauma. Lalu dibawa ke sekolah untuk ditenangkan sambil menunggu suaminya datang.
“Tak lama kemudian Polisi datang langsung membawa korban ke Polsek untuk dimintai keterangan,” jelasnya.
Kata Ishak Jufri, kejadian pembegalan ini menyebabkan guru-guru di SMPN Taba Rena khususnya trauma.
“Kami mohon, paling tidak pihak aparatur desa, camat, keamanan dan kepolisian usahakanlah penyelamatan jangan sampai terulang lagi kejadian begal ini. Motor Nmax milik guru kami itu harus dikembalikan. Guru-guru ini sekarang takut galo. Kalau sampai mereka dak galak ngajar lagi ruginya masyarakat tulah,” terang Ishak.
BACA JUGA:Alasan Klasik, Perampok Spesialis Toko Emas Beristri 4 ini Tidak Jera dengan Ulahnya