Dalam Islam, penggunaan pewarna kuku pacar inai ini merupakan sesuatu yang diperbolehkan.
BACA JUGA:Ciri Seseorang Mati Syahid Menurut Rasulullah SAW
Diriwayatkan dari Mu'adzah ra, ada seorang wanita bertanya kepada Aisyah ra, "Apakah wanita yang sedang haid boleh memakai pacar?"
Aisyah ra menjawab, "Pada saat sedang di sisi Rasulullah SAW kami memakai pacar pada kuku, dan beliau tidak melarang kami melakukan hal itu." (HR.Ibnu Majah).
Dalam hadits lain Aisyah ra menceritakan, seorang wanita mengulurkan tangannya yang memegang buku dari balik kain
penghalang kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau menahan tangannya sambil berkata, "Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah perempuan?"
Wanita tersebut menjawab, "Bahkan ini adalah tangan perempuan." Berkatalah beliau, "Jika seorang perempuan niscaya kamu akan mengubah kuku tangan." Maksudnya adalah dengan memakai pacar. (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).
BACA JUGA:November Mulai Screening Kesehatan, Simak Prosedur Terbaru Pelunasan Jemaah Haji 2024
Selain pacar inai, para wanita juga kerap menjadikan kutek sebagai pewarna kuku. Sayangnya, di pasaran banyak kutek yang terbuat dari bahan tidak tembus air. Sehingga tidak sah jika digunakan untuk berwudhu.