Pukul 13.30 WIB, istri korban masuk ke dalam kamar dan melihat korban sudah tergantung dan meninggal dunia.
Sang istri teriak histeris dan memberitahukan kejadian ini pada ayahnya dan keluarga.
Sementara Ketua RT 02 Taba Jemekeh Istansi mengatakan pukul 13.30 WIB mertua korban datang ke rumah ketua RT dan memberitahukan perihal korban yang gantung diri.
Junaidi mengajak Ketua RT untuk mengecek / melihat apakah korban sudah meninggal atau belum.
BACA JUGA:Begini Detik-detik Resepsionis Hotel Aura Lubuklinggau Sebelum Ditemukan Akhiri Hidup
“Lalu saya menelepon Bhabinkamtibmas Taba Jemekeh dan langsung melihat korban yang sudah dalam keadaan gantung diri dengan seutas tali pengikat hordeng. Korban diduga mengikatkan tali tersebut di balok kayu yang ada di atas kamar korban,” jelas Ketua RT.
Setelah itu, Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Lubuk Linggau bersama dengan Personel Polsek Lubuk Linggau Timur tiba di TKP, langsung melaksanakan olah TKP dan menurunkan korban.
Pukul 14.30 wib mayat korban dibawa ke RSUD Siti Aisyah dengan menggunakan Mobil Patroli Samapta Polres Lubuklinggau untuk diperiksa dan berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melaksanakan Visum Et Revertum ataupun autopsi.
Pukul 16.15 WIB telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga RSUD Siti Aisyah dr. Suci Purnamarza, untuk melihat kondisi luar mayat perihal peristiwa gantung diri tersebut.
BACA JUGA:Pria yang Akhiri Hidup di Lubuklinggau Sempat Pergoki Istri Selingkuh
Pihak keluarga sepakat untuk tidak melaksanakan Visum Et Revertum ataupun autopsi atas mayat korban tersebut, dan menerima kejadian tersebut sebagai bentuk musibah.
Pukul 16.30 WIB mayat korban dibawa ke rumah duka dengan menggunakan Mobil Ambulance Partai Golkar BG 1706 IU.
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan dan Kapolsek Lubuklinggau Timur Iptu Rodiman membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dijelaskan Kasat Reskrim bahwa diduga korban meninggal dunia akibat gantung diri akibat depresi / tekanan mental dikarenakan sering ribut / bertengkar dengan istri dan pihak keluarga istri.
BACA JUGA:Bujangan Akhiri Hidup di Rumah Makan Lubuklinggau, Ternyata ini Pemicunya
Korban sempat mengirimkan pesan WA kepada pihak keluarga, perihal korban akan mengakhiri hidupnya. Keluarga korban mengakui perihal tidak harmonisnya kehidupan rumah tangga korban dengan pihak keluarga istri korban.(*)