KORANLINGGAUPOS.ID - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) As Syidiqyah yang merupakan Sekolah Penggerak kembali menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun pelajaran 2024/2025.
Agenda ini berlangsung Senin, 15 hingga Jumat, 19 Juli 2024 yang beralamat di Jalan H Matnur, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID pada Senin, 15 Juli 2024, Kepala PAUD As-Syidiqyah, Desti Sumira, S.Pd menjelaskan, MPLS merupakan langkah awal sebelum siswa rutin menjalani kegiatan belajar mengajar setiap hari. Dalam kesempatan itu, pihaknya memberikan kegiatan edukasi kepada siswa baru.
BACA JUGA:MPLS PAUDIT Mutiara Cendekia 2024 Diisi dengan Deklarasi Anti Bullying
Kepala PAUD As-Syidiqyah, Desti Sumira, S.Pd-Foto : -Hikmah/Linggau Pos
Kegiatan MPLS di PAUD As Syidiqyah ini bersifat edukasi bagi siswa dan orang tuanya. Dimana, para guru menciptakan suasana pengenalan lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi siswa. Sehingga, anak-anak bisa mengenal ekosistem sekolah dan beradaptasi dengan lingkungan baru di sekolahnya dengan nyaman.
"Kegiatan di hari pertama ini yaitu, melatih keberanian anak, bermain di luar kelas dengan permainan edukatif disertai lagu dan musik agar anak merasa bahagia dan nyaman dengan lingkungan yang baru mereka kenal," ujar Desti.
Tidak hanya itu, materi MPLS sekolah juga diisi dengan kegiatan yang tidak membuat boring atau membosankan. Dimana, para guru mengadakan kegiatan bermain dan belajar bersama dengan orang tuanya. Seperti mendengarkan cerita, melompat-lompat, dan bernyanyi bersama.
BACA JUGA:PAUD Basmalah Lubuklinggau Wujudkan Generasi Religius
Siswa baru tertib berbaris sebelum masuk ke dalam kelas-Foto : -Hikmah/Linggau Pos
Lanjut Desti, kemudian siswa dibimbing untuk membaca doa mau masuk kelas dan doa belajar. Mereka juga diajak untuk bermain challenge (tantangan, red) yang didesain menarik dan aman di dalam kelas.
"Anak-anak challenge bermain tebak angka, meremas kertas hingga berbentuk bola untuk melatih motorik halus pada jari anak. Setelah itu, kertas yang sudah diremas dimasukan ke dalam keranjang dan anak-anak secara bergantian menghitung bola yang ada di keranjang itu," jelasnya.
Desti menegaskan, ia menjamin tidak akan melakukan praktik yang tidak pernah bisa dibenarkan seperti, tindakan kekerasan, perpeloncoan, dan perundungan di sekolah pada masa MPLS.
BACA JUGA:Bunda PAUD Sumsel: Calistung Bukan Syarat Masuk SD
“Selama MPLS tidak ada tindakan kekerasan, bahkan kami sangat menekankan pendidikan karakter pada anak, seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, hingga menyayangi teman sekelasnya," tuturnya.