Mengapa Tengah Musim Kemarau Setiap Malam Hari Terasa Dingin? Begini Penjelasan Pakar Meteorologi

Kamis 25 Jul 2024 - 14:37 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

BACA JUGA:Waspada Cuaca Buruk dan Musim Penghujan, Begini Langkah Pengamanan Kelistrikan dari PLN

BACA JUGA:Cuaca Ekstrim Sudah 83 Kali Kejadian Kebakaran

Radiasi terestrial adalah proses di mana permukaan bumi memancarkan kembali energi yang diterima dari matahari ke atmosfer.

Pada siang hari, permukaan bumi menyerap banyak energi matahari, menyebabkan suhu meningkat.

Namun, saat malam tiba, permukaan bumi melepaskan kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi inframerah.

Dalam kondisi musim kemarau dengan langit yang cerah dan tanpa awan, radiasi ini langsung dilepaskan ke angkasa tanpa ada yang menghalangi atau memantulkannya kembali ke permukaan bumi.

BACA JUGA:Biduran Sering Kambuh Saat Udara Dingin Melanda? Begini 5 Cara Efektif Mengatasinya

BACA JUGA:5 Daerah Terdingin di Pulau Sumatera, yang Cocok untuk Berwisata saat Liburan

“Awan bertindak sebagai penghalang radiasi panas ke angkasa, tetapi saat langit cerah, tidak ada penghalang yang mencegah radiasi tersebut, sehingga suhu permukaan bumi turun dengan cepat,” jelas Dr. Budi.

Pengaruh Langit Cerah

Langit yang cerah dan tanpa awan selama musim kemarau juga berkontribusi pada dinginnya malam hari.

Awan berfungsi sebagai penyekat yang menahan panas di permukaan bumi.

BACA JUGA:Musim Kemarau di Sumsel Juli dan Agustus 2024 Dipengaruhi El Nina, Tetap Masih Akan Ada Hujan

BACA JUGA:Sumsel Kemarau Mulai Pertengahan Juli Hingga Agustus 2024, Lakukan 2 Hal ini Penting Ini Ya?

Tanpa awan, panas yang dipancarkan oleh permukaan bumi lebih mudah terlepas ke luar angkasa.

Menurut Dr. Siti Maryam, seorang ahli iklim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), “Pada malam hari yang cerah, tidak ada lapisan awan yang memantulkan kembali panas ke bumi. Akibatnya, panas cepat hilang dan suhu udara turun drastis.”

Kategori :