KORANLINGGAUPOS.ID- Musim kemarau dikenal dengan suhu siang hari yang terik, tetapi seringkali malam hari justru terasa dingin.
Fenomena musim kemarau ini kerap menimbulkan pertanyaan mengapa suhu bisa berubah drastis antara siang dan malam?
Penjelasan dari para pakar meteorologi dapat membantu kita memahami mengapa tengah musim kemarau, terutama di malam hari, terasa lebih dingin.
BACA JUGA:Nekat Bakar Lahan saat Kemarau, H Muhadi Terkepung Api Meninggal di Kebun Sawit Nibung Muratara
BACA JUGA:Katanya Musim Kemarau, Kok Masih Turun Hujan? Ternyata Begini Penjelasan BMKG
Kurangnya Kelembaban Udara
Salah satu faktor utama yang menyebabkan malam hari terasa dingin selama musim kemarau adalah rendahnya kelembaban udara.
Pada musim kemarau, udara cenderung lebih kering karena curah hujan yang minim.
Kelembaban udara yang rendah berarti lebih sedikit uap air di atmosfer yang dapat menahan panas.
BACA JUGA:Katanya Musim Kemarau, Kok Masih Turun Hujan? Ternyata Begini Penjelasan BMKG
BACA JUGA:5 Penyakit Kulit yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan dan Musim Kemarau
Menurut Dr. Budi Setiawan, seorang pakar meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), “Uap air dalam atmosfer bertindak sebagai selimut alami yang menahan radiasi panas dari permukaan bumi.
Ketika kelembaban rendah, kemampuan atmosfer untuk menahan panas juga berkurang, sehingga suhu turun lebih cepat pada malam hari.”
Proses Radiasi Terestrial
Proses radiasi terestrial juga berperan penting dalam penurunan suhu malam hari.