Untuk itu kita minta pengelola untuk menjalankan hasil kesepakatan ini, meskipun saat rapat mereka sudah diundang namun tidak hadir," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah melaporkan hasil rapat etrsebut ke pihak Kecamatan dan berharap segera ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan.
Bagaimana baiknya, karena warga khususnya pedagang dan petani minta wisata ditutup, sementara pengelola masih membuka wisata tersebut.
BACA JUGA:8 Tips Berkunjung Ke Batu Pepe, Destinasi Wisata Alami Kota Lubuklinggau
BACA JUGA:3 Rute Pendakian ke Desa Adat Waerebo NTT, Wisata Surga di Atas Awan
"Disamping itu juga jembatan kelingi itu sudah tidak layak lagi dilewati teru, kita khawatir sewaktu-waktu putus bisa mengganggu para petani karena itu akses satu-satunya disana. Apalagi pengunjung sering melintas ramai-ramai," tegasnya.