MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Musim kemarau panjang sangat berpengaruh tehadap hasil panen.
Salah satunya panen kelapa sawit yang biasanya dalam 1 hektar panen 1,5 ton, namun dimusim kemarau saat ini hanya 1/2 ton.
"Musim kemarau hasil panen turun drastis. Turun 3 kali lipat. Biasanya panen 1 hektar dapat 1,5 ton, kini hanya 5 pikul (500 Kg)," kata salah seorang petani sawit di Desa Madang Kecamatan STL ULu Kabupaten Musi Rawas kepada KORANLINGGAUPOS.ID Sabtu 3 Agustus 2024.
Menurutnya dengan kondisi hasil panen turun pihaknya juga terpaksa menunda jadwal panen yang biasanya 15 hari sekali atau 2 kali sebulan.
BACA JUGA:Gusar Harga Kopi Turun Lagi, Ini Strategi yang Dilakukan para Petani Sumsel Saat Ini
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Akan Kembangkan Tanaman Jeruk Untuk Dijadikan Agrowisata Petik Buah
Sekarang 20 hari atau 40 hari untuk 2 kali panen.
"Kita terpaksa memperpanjang waktu panen, biasanya 15 hari sekali panen atau 1 bulan 2 kali panen. Sekarang 20 hari sekali panen atau 40 hari untuk 2 kali panen," jelasnya.
Sumber KORANLINGGAUPOS.ID yang minta namanya dirahasiakan ini mengaku kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 3 bulan terakhir.
"Buah sawit sedikit harganya juga tidak stabil. Untuk Sekarang ini harga sawit tidak stabil sekarang harga Rp 2.200 per Kg, nanti malam bisa saja turun. Tidak seperti dulu harga bisa bertahan cukup lama walaupun naik turun tapi jangka waktunya lama," jelasnya.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Tidak Produktif Petani Desa E Wonokerto Musi Rawas Sukses Kembangkan Tanaman Terong
BACA JUGA:Pasca Panen Petani Desa Suka Jaya Musi Rawas Lakukan Gerdal Hama Tikus
Menurutnya dengan harga sawit relatif murah dan buahnya sedikit petani sawit mengeluh karena hasil tidak sesuai sementara angsuran di bank jalan terus tidak bisa ditunda.
"Hasil sedikit angsuran kridit di bank tidak bisa ditunda tetap harus bayar, kalau tidak bayar angsuran 3 hari sekali dept collector datang ke rumah," ungkapnya.
Menurutnya dengan kondisi saat ini hasil tidak sebanding dengan biaya operasional.