Petani di Musi Rawas Pilih Tanam Pare Karena Lebih Menguntungkan

Lahan pare milik Emi, di Desa Satan Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas - FOTO : Dok Pribadi-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Ada yang unik di Desa Satan Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Petani disana tidak hanya memanfaatkan lahannya menanam Padi saja.

Kini mereka memilih  memanfaatkan lahan miliknya, dengan menanam sayuran, salah satunya dengan menanam sayuran pare.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 16 Februari 2025 Emi Liyanti mengatakan, untuk lahan yang ditanam pare ada setengah hektar.

“Pemilihan sayur pare juga bukan tanpa alasan, karena tanaman sayur pare mudah untuk ditanam, serta harga sayur pare untuk saat ini sedang tinggi,” ungkap Emi.

BACA JUGA: Petani Desa Rejosari Musi Rawas Uji Coba Bibit Phoenix, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Harga Gabah Petani di Desa Mataram Kabupaten Musi Rawas Sambut Baik

Dari sisi perawatan, sayur pare tidak seribet sayuran lain, seperti kol, terong, dan sayuran lainnya. Serta hal yang paling penting, untuk modal menanam sayuran pare modalnya lebih mura.

Bahkan, tanaman pare memiliki masa panen yang lebih cepat, umur dua bulan dan tiga bulan, sayuran pare sudah bisa dilakukan panen.

Selama dua sampai tiga bulan, biasanya dalam panen bisa dilakukan selama empat kali panen, dan dalam satu kali panen bisa mendapatkan ratusan kilogram pare.

“Untuk kendala selama masa tanam, paling dari serangan hama ulat buah yang selalu menjadi musuh besar bagi petani sayuran, meskipun begitu hal tersebut bisa diatasi, dengan melakukan penyemprotan” tegasnya.

BACA JUGA:Petani Melon di Wukirsari Musi Rawas Pilih Gunakan Bibit Merlin, Ini Alasannya

BACA JUGA:Harga Karet di Seluma Bengkulu Naik Lagi, Petani Diminta Tetap Fokus Mengembangkan Kebun

Penyemprotan Insektisida, bisanya dilakukan dua kali penyemprotan, selama satu Minggu untuk musim hujan. Sedangkan musim kemarau bisa dilakukan penyemprotan empat kali.

Ia menambahkan untuk bibit pare yang digunakan, menggunakan bibit hibrida, yang diperoleh dari toko pertanian yang ada di Kabupaten Mura.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan