LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Imam Syafi'i Lubuklinggau beralamat di Jl Bengawan Solo No. 57 Rt.05, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
TKIT Imam Syafi'i Lubuklinggau berdiri sejak 2013 dibawah naungan Yayasan Penuntut Ilmu yang diketuai Syamsul Bahri, SH.
Dimana TKIT Imam Syafi'i Lubuklinggau telah memiliki izin operasional No. 420/188/DISDIK/11/2014.
Sekolah yang telah terakreditasi B itu mengusung visi bertakwa kepada Allah SWT mencintai dan mencontoh akhlak Rasulullah SAW serta teladan dalam akhlaqul karimah terdepan dalam prestasi.
BACA JUGA:Jumlah Siswa Baru Meningkat, TK Negeri Pembina 2 Lubuklinggau Konsisten Jalankan Program Ini
BACA JUGA:TK Pembina I Lubuklinggau Kemas Kegiatan KBM dengan Cara Menyenangkan
Maka sekolah anak usia dini ini berkomitmen, menjadikan sekolah sebagai sarana untuk mencapai terwujudnya generasi muslim yang bermanhaj salaf dalam berakidah, beribadah, berdakwah, dan bermuamalah.
Menumbuhkan semangat kehidupan yang islami di sekolah, di rumah, dan lingkungan masyarakat, meningkatkan kecerdasan siswa dalam belajar, berfikir, disiplin dan bertanggung jawab, serta mengembangkan semangat keunggulan dalam bidang akademik dan non akademik.
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 8 Agustus 2024, Kepala TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau Eva Septapadila, SH memaparkan materi pendidikan antara lain, aqidah, akhlaq, shiroh, hafalan surat-surat pendek, pengenalan huruf arab dan latin, belajar tata cara dan bacaan shalat, praktik manasik haji dan umrah, dan outing class.
"Keunggulan sekolah kita hafalan, mengenalkan anak akidah akhlak, keagamaan. Karena anak-anak pondasi, jika anak-anak sudah punya pondasi InsyaAllah keimanannya kokoh," ujar Eva yang kerap disapa Umi.
BACA JUGA:TK Aisyah Lubuklinggau Siapkan Generasi Berkualitas, Begini Misi Laksankan Pembelajaran Efektif
BACA JUGA:TK Islam Sakti Al Vania Gunakan Media Flash Card Dalam Belajar
Umi menyatakan, dirinya tidak menekankan kemampuan anak-anak dengan rata dalam satu bidang. Karena menurutnya, setiap anak emmiliki kemampuan yang berbeda-beda.
"Diusahakan lulusan TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau hafal Alquran juz 30. Mengingat anak-anak punya keunggulan masing-masing dan kemampuannya berbeda tapi kita punya target anak hafal Alquran," terangnya.
Sementara, kegiatan belajar outing class TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau antara lain, kegiatan perlombaan, kunjungan perpustakaan, cooking class, kunjungan pasar tradisional, dan manasik haji.
Dikatakan Umi Eva, TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau membebaskan biaya sekolah atau belajar untuk siswa yang kurang mampu.
BACA JUGA:Bunda PAUD Muba Monitor MPLS Tingkat PAUD/TK
BACA JUGA:TK Silampari Islamic School Lubuklinggau Punya Ekskul Archery
"Kita ini TK sosial bukan komersial. Jadi, kita membebaskan biaya untuk anak kurang mampu. Karena belajar dan pintar itu milik semua orang," tuturnya.
Didirikan TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau berdasarkan pantauan pendiri mengenai kondisi masyarakat dengan ekonomi ke bawah.
"Banyak anak kurang mampu untuk masuk sekolah TK karena biayanya besar. Jadi tergerak hati umi untuk mendirikan TKIT Imam Syafi’i supaya anak kurang mampu bisa sekolah. Kemarin kami keliling ke RT untuk mencari anak yang sedang dalam masa sekolah tapi tidak sekolah untuk disekolahkan di TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau ," pungkasnya.
Umi Eva berharap, lulusan TKIT Imam Syafi’i Lubuklinggau mempunyai bekal di akhirat, dan pondasi ilmu agama supaya kedepannya bisa mnejadi orang yang lebih baik.(*)