Di sisi lain, kanker usus besar dapat menunjukkan gejala seperti buang besar berdarah yang sering kali dianggap hanya sebagai wasir.
BACA JUGA:Inilah 5 Minuman Diet Alami yang Sehat dan Aman untuk Pencernaan
BACA JUGA:Begini Cara Racikan Kopi Sahang, Menjaga Kesehatan Pencernaan
Setiap jenis kanker ini memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung pada faktor seperti stadium kanker, kondisi kesehatan umum pasien, dan respons terhadap terapi yang diberikan.
Perawatan untuk kanker GI dapat mencakup kombinasi dari bedah, kemoterapi, radioterapi, serta terapi target yang ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sel kanker.
Pasien perlu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan penanganan secara komprehensif.
Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kemungkinan seseorang terkena kanker GI meliputi gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik.
BACA JUGA:Bikin BPJS Kesehatan Menjerit, 4 Penyakit ini Biaya Perawatannya Dahsyat Mahal
BACA JUGA:Bukan Hanya Nikmat Saat Disantap Ternyata Buah Naga memiliki Manfaat Untuk Kesehatan Tubuh
Selain itu, riwayat keluarga dengan kanker GI juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Untuk mengurangi risiko, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi seimbang, menghindari merokok dan alkohol, serta rutin berolahraga.
Melakukan skrining teratur untuk deteksi dini kanker GI, karena apabila kanker ditemukan lebih awal, peluang penyembuhan dan harapan hidup pasien bisa lebih tinggi.
“Risiko terkena kanker akan semakin besar apabila orang tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat dan faktor genetik,” jelas dr. Randy.
BACA JUGA:Iuran BPJS Kesehatan Kelas I dan II Bakal Naik, Cek Tarif Iuran Agustus 2024
BACA JUGA:5 Manfaat Air Kelapa Muda Bagi Ibu Hamil, Bantu Meringankan Mulas Hingga Menstabillkan Tekanan Darah
Untuk pengobatan perrkembangan dalam teknologi diagnosis dan pengobatan kanker GI terus berkembang pesat.