Cegah Kanker Saluran Pencernaan, Ini gejalanya

Sabtu 10 Aug 2024 - 21:30 WIB
Reporter : Riena Fitriani Maris
Editor : Riena Fitriani Maris

KORANLINGGAUPOS.ID - Sudah tahu kah kalian ada kanker saluran pencernaan.

Yuk simak apa penyebabnya dan gejalanya, agar bisa segera ditangani dengan baik.

Kanker saluran pencernaan atau kanker gastrointestinal (GI) merupakan salah satu penyakit yang serius dan kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh organ di sistem pencernaan.

Dikutip dari Disway.id Menurut dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), kanker gastrointestinal (GI) sekelompok penyakit yang memengaruhi sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga anus.

BACA JUGA:Ini Tanda Ketika Sistem Pencernaan Anak Sedang Bermasalah

BACA JUGA:7 Manfaat Sayur Kubis, Salah Satunya Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung Hingga Melancarkan Pencernaan

Jenis kanker ini meliputi kanker kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, kolon (usus besar), hati, dan pankreas.

Masing-masing memiliki karakteristik gejala yang berbeda tergantung pada lokasi dan stadiumnya. 

Kanker esofagus, misalnya, sering kali menunjukkan gejala seperti kesulitan menelan, sementara kanker usus besar dapat menyebabkan perubahan dalam pola buang air besar, buang air besar berdarah, diare berkepanjangan atau nyeri perut terus menerus.

Penting untuk meningkatkan pemahaman akan jenis-jenis kanker GI ini agar deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.

BACA JUGA:7 Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan Tubuh, Bantu Kontrol Gula Darah Hingga Melancarkan Sistem Pencernaan

BACA JUGA:4 Dampak Buruk Konsumsi Makanan Bersantan Bagi Kesehatan Tubuh, Picu Kolestrol dan Gangguan Pencernaan

“Gejala kanker GI dapat berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari jenis kanker dan letak keberadaannya. Karena sifatnya beragam dan dengan keluhan yang berbeda-beda juga, kanker GI sering kali dianggap remeh oleh masyarakat awam karena tidak ada gejala yang khas,” ujar dr. Randy.

Kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menunjukkan gejala seperti nyeri ulu hati berulang, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa cepat kenyang setelah makan atau begah.

Sehingga, sering kali masyarakat menganggapnya hanya sebagai sakit maag biasa.

Kategori :