KORANLINGGAUPOS.ID - Harga bawang merah di Kota Lubuk Linggau sudah hampir satu pekan ini mengalami penurunan yang cukup drastis.
Dari sebelumnya menyentuh harga Rp 60 ribu perkilogram, kini hanya Rp 20 ribu perkilogram.
Stok barang yang melimpah saat ini menjadi salah satu penyebab turunnya harga bawang merah saat ini.
"Iya sudah satu minggu ini turun. Barangnya banyak, kita mau ambil berapa banyak di distributor juga ada makanya harganya murah. Kalau kemarin sempat mahal, barangnya memang sedikit. Banyak petani bawang merah yang gagal panen sehingga pedagang berebutan harga jadi mahal," ungkap Eva, pedagang bawang merah di Pasar Bukit Sulap (PBS) dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 13 Agustus 2024.
BACA JUGA:Harga Perbawangan di Lubuklinggau Kembali Mengalami Kenaikan, Ini Dampaknya ke Pedagang
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Ikut Sukseskan Gerakan Tanam Serentak Cabai Merah dan Bawang Merah
Memasuki musim kemarau saat ini tegas Eva, memang hasil panen bawang merah bagus.
"Sayangnya walaupun harganya turun pembeli ya sama saja. Tidak ada peningkatan, tapi tidak juga menurun. Ya sama saja seperti biasanya," tegasnya.
Ia berharap, tak ada lagi kenaikan harga yang cukup tinggi seperti beberapa waktu lalu.
"Tapi kita kan tidak tahu. Nanti tiba-tiba naik lagi. Barang tiba-tiba sulit lagi harga naik lagi. Kita sih berharapnya gak naik lagi," harapnya.
BACA JUGA:Harga Bawang di Lubuklinggau Terjun Bebas
BACA JUGA:Harga Bawang Naik Sebabkan Inflasi di Lubuklinggau Naik. Kemarin Harga Bawang Kembali Turun
Kebalikannya, harga bawang putih saat ini masih cukup tinggi.
"Harganya masih Rp 40 ribu perkilogram, belum turun. Karena barangnya memang tidak sebanyak bawang merah," ungkapnya lagi.
Menurut BPS Kota Lubuk Linggau dalam press rilisnya menyebutkan beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap Deflasi periode Juli 2024 antara lain komoditas bawang merah mengalami penurunan harga sebesar 16,89 persen sehingga menyumbang andil inflasi sebesar –0,14 persen, komoditas cabai merah mengalami penurunan harga sebesar 12,48 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,13 persen.