Pertama, terjadi sumbatan saluran telur.
Kedua, sperma suami sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Oleh sebab itu, sekarang pemeriksaan infertilitas itu paradigmanya sudah berubah. Kalau dulu istri dulu yang dicek, kalau sekarang bapak dulu yang dicek. Sebab 35% gangguan kesuburan disebabkan oleh sperma.
Nah pasien yang mau program bayi tabung di Smart Fertility Clinic AR Bunda, saran Prof Wiweko, disarankan datang bersamaan.
BACA JUGA:5 Manfaat Air Kelapa Muda Bagi Ibu Hamil, Bantu Meringankan Mulas Hingga Menstabillkan Tekanan Darah
BACA JUGA:3 Metode Mendidik Anak Agar Lahir Cerdas yang Dapat Bunda Lakukan Sejak Hamil“Kalau mau program (bayi tabung,red) ya suami harus mau dicek. Diperiksa. Jangan istri aja. Suami istri bareng,” sarannya.
Ketiga, pasangan suami istri disarankan bayi tabung ketika ada kista. Gejala adanya kista biasanya nyeri haid setiap bulan, setiap menstruasi harus cuti tak bisa kerja, atau bahkan harus ke UGD itu tanda-tanda adanya kista.
Keempat, istri haidnya ngga teratur ini indikasi gangguan proses pematangan sel telur. Gejalanya haid 3 sampai 6 bulan sekali, itu tanda-tanda sel telur ngga mateng.
Kelima, alasan pasangan suami istri baiknya bayi tabung jika semua normal, baik sperma, saluran telur dan sel telur bahkan sudah melakukan hubungan normal tapi ngga kunjung hamil.
BACA JUGA:6 Cara Agar Cepat Hamil dan Meningkatkan Peluang Hamil Kembar
BACA JUGA:Jangan Sepelekan, Ini 3 Risiko yang Akan Terjadi Jika Ibu Hamil Minum Kopi
Bagaimana dengan angka keberhasilan? Dan bisakah bayi kembar?
Sementara Sekda Kota Lubuk Linggau Dr H Tamri mengatakan, dengan hadirnya Smart Fertility Clinic AR Bunda tentu akan menambah daya saing Kota Lubuk Linggau sebagai destinasi tujuan kesehatan, kini juga tujuan untuk program bayi tabung.
“Pemerintah sangat mendukung dengan adanya terobosan dan inovasi ini, tentu ini jadi angin segar untuk masyarakat Lubuk Linggau dan sekitarnya. Apalagi dengan harga yang sangat terjangkau Rp 45 juta ini special Grand Opening sampai 30 September 2024,” tuturnya.