Kemudian dia disuruh membuat hidangan manis. Lalu ia membuat makanan manis berbahan dasar ketan, santan, dan gula pasir.
Kemudian makanan dihidangkan dan noni belanda menanyakan apa nama makanan tersebut? Namun wanita tersebut bingung karena makanan manis ini tidak memiliki nama pasti.
Lalu perempuan itu teringat akan permainan anak-anak “doleang” sehingga spontan ia mengatakan bahwa makanan manis itu namanya “dodol”.
BACA JUGA:Rekomendasi Camilan Khas Sunda di Lubuklinggau
Doleang bukan hanya nama permainan anak-anak tetapi juga sebuah kata yang berarti mengaduk.
Dalam proses pembuatan dodol diperlukan banyak pengadukan, sehingga kata dodol berarti mengaduk adonan hingga matang.
Di Garut sendiri, dodol yang diracik pada tahun 1926 menjadi titik awal dikenalnya dodol sebagai makanan khas Garut.