Dodol yang sudah matang tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena jika dibiarkan akan gosong di bagian bawah dan membentuk kerak.
BACA JUGA:Nikmatnya Nasi Megono Khas Jawa Tengah, Begini Cara Buatnya
BACA JUGA:Begini Cara Mengolah Sayur Genjer Hidangan Lezat Khas Kota Batam
Oleh karena itu dalam proses pembuatan adonan dodol harus diaduk terus menerus agar mendapatkan hasil yang baik.
Waktu pemasakan dodol kurang lebih 4 jam dan jika kurang dari itu maka dodol yang dimasak akan kurang enak untuk disantap.
Setelah 2 jam, umumnya adonan dodol akan berubah warna menjadi coklat tua. Pada saat itulah adonan dodol akan mendidih dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Selanjutnya dodol harus diaduk agar gelembung-gelembung udara yang terbentuk tidak keluar dari wajan hingga dodol matang dan siap dikeluarkan.
BACA JUGA:Resep Kue Jongkong Lembut dan Manis Khas Bangka Belitung
BACA JUGA:Banyak Khasiat, Begini Cara Mengolah Telur Puyuh Menjadi Hidangan Lezat
Terakhir, dodol harus ditaruh di panci besar. Untuk mendapatkan hasil yang bagus dan rasa yang nikmat, dodol harus berwarna coklat tua, mengkilat dan kental.
Setelah didiamkan, dodol bisa dipotong-potong dan dimakan. Dodol yang dijual dipotong kecil-kecil sebelum dibungkus dengan kertas minyak atau plastik.
Biasanya dodol disajikan kepada tamu pada hari-hari tertentu seperti perayaan hari besar.
Jenis dodol antara lain, dodol lempok durian, dodol susu, dodol kentang, dodol sirsak, dodol apel yang malang, dodol nangka, dodol jahe, dodol garut, dodol betawi, dodol kandangan, dodol bali.
BACA JUGA:Cara Membuat Sambal Tempoyak Khas Palembang yang Lezat, Hanya Butuh 3 Bahan Ini
BACA JUGA:Yuk Buat Mie Celor Khas Sumatera Selatan, Caranya Gampang Banget
Dalam latar Sunda, sejarah dodol dimulai dari seorang wanita pribumi yang bekerja pada sebuah perusahaan noni Belanda.