MAHASISWA SEBAGAI PEMIKIR DI ERA DISRUPSI

Jumat 01 Dec 2023 - 19:28 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

OLEH:

Merti Triyanti, M.Pd(Mahasiswa Program Studi Doktor Pendidikan MIPA, Universitas Jambi dan Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Universitas PGRI Silampari)

Prof. Dr. rer. nat. Rayandra Ansyar, M.Si (Dosen Filsafat Ilmu Lanjut, Universitas Jambi)

Pendidikan Era Disrupsi

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Disrupsi adalah istilah untuk keadaan yang sebenarnya terjadi sebagai akibat dari perubahan keadaan industri berawal dari perkembangan teknologi informasi yang telah berubah secara cepat. Dukungan teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perkembangan industri.

Artinya, perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi merupakan hal yang sangat cepat terjadi. Sehingga, dengan perubahan yang begitu cepat membuat pendidikan atau proses pembelajaran mengalami kesulitan untuk menyesuaikannya dengan setiap perkembangan yang terjadi. 

Era Disrupsi adalah suatu keadaan yang mengalami perubahan yang sedemikian tidak terbayangkan, mengakar dan menyebar ke seluruh aspek kehidupan. Pada era disrupsi bahwa salah satu ciri kuat pada era disrupsi ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan tanpa tatap muka secara langsung dan tergantikan oleh pelayaan online.

BACA JUGA:FOSDA, Tempat Sharing Paling Asyik Pengurus OSIS SMA-SMK Kota Lubuklinggau

Tidak hanya dalam bentuk sistem informasi yang lebih hebat, media sosial pun menjadi alternatif dalam meningkatkan komunikasi. Keadaan ini menjadikan dunia maya sebagai pengganti keadaan yang dianggap praktis untuk mewakili keadaan dunia nyata yang mulai dianggap tidak praktis dalam melakukan kegiatan, sama halnya dengan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring sehingga membutuhkan pengawasan atau peran dari orang tua ketika anak mengikuti pembelajaran daring.

Perubahan yang Terjadi Di Era Disrupsi

Perubahan yang sedang dihadapi saat ini adalah perubahan dimana pergerakan keadaan tidak lagi berjalan lurus. Gaya baru hadir menggantikan gaya lama yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Disrupsi melahirkan model komunikasi baru yang lebih inovatif dan masif.

Disrupsi atau perubahan adalah sebuah keniscayaan. Hanya saja sudah mengakar atau dirasakan sudah menjadi disrupsi total atau fundamental. Gelombang disrupsi telah mewarnai aspek kehidupan berbagai bidang, seperti bisnis, teknologi, sosial, budaya, pemerintahan, hingga politik di dunia.

Efek lainnya pada kondisi disrupsi berupa perubahan perilaku. Gejala perubahan perilaku diawali dengan munculnya kecemasan-kecemasan pada individu, kelompok masyarakat, organisasi maupun pada perusahaan. Pada individu kecemasan yang paling tampak adalah kecemasan pada masalah ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan dan keterpurukan ekonomi.

BACA JUGA:Sebuah Karya dari Yohana Simamora: ‘Love To My Teacher’

Kecemasan pada masalah ekonomi berdampak kepada permalasahan lainnya sepertti kecemasan terhadap masalah keluarga, biaya sekolah anak, kesehatan dan pada kebutuhan pokok keluarga. Keadaan tersebut kemudian akan menjadi penyebab tekanan (stress) pada pikiran dan psikologi individu serta berdampak kepada lingkungan keluarga. Untuk mengatasi keadaan ini diperlukan adanya manajemen stress agar dampak yang ditimbulkan relatif dapat diatasi.

Kategori :