KORANLINGGAUPOS.ID- Tanda-tanda kiamat semakin banyak terlihat di sekitar kita.
Perubahan iklim ekstrem dan bencana alam yang semakin sering terjadi menjadi bukti nyata bahwa bumi sedang mengalami perubahan yang mengkhawatirkan adanya tanda kiamat.
Suhu bumi terus meningkat dan bencana alam, seperti gempa megathrust, mengancam berbagai wilayah di dunia sebagian dari tanda kiamat.
Kenaikan Suhu Bumi tersebut adalah Tanda Awal Kehancuran atau Kiamat?
BACA JUGA:Ini Dia 6 Fitnah yang Akan Muncul Menjelang Terjadinya Kiamat
BACA JUGA:Inilah Cara Rasulullah SAW Mengenali Umatnya di Hari Kiamat
Menurut data Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), rata-rata suhu permukaan bumi akan meningkat sebesar 1,45 derajat Celcius pada tahun 2023 dibandingkan dengan suhu dasar industri pasca-siklus.
Peningkatan suhu ini memicu perubahan iklim yang semakin ekstrem, menyebabkan gelombang panas, badai, banjir, dan kebakaran hutan yang lebih sering dan lebih ganas.
Hanya dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan rekor suhu tinggi yang terus terpecahkan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, juga memberikan peringatan serius tentang ancaman bencana alam dahsyat yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2050.
BACA JUGA:Kemerdekaan Palestina Tanda Kiamat Sudah Dekat, Berikut Penjelasannya!
BACA JUGA:Siapakah Mereka? Yang Dianggap Mulia Kelak di Hari Kiamat Menurut Rasulullah SAW
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BMKG bersama dengan Organisasi Pangan Dunia (FAO) dan WMO, era pendidihan global atau global boiling akan semakin parah jika tidak ada tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.
Gempa Megathrust merupakan Ancaman Besar bagi Indonesia
Selain ancaman perubahan iklim, gempa megathrust juga menjadi perhatian serius di Indonesia.