Mirip dengan HIV pada manusia dan menyerang sistem kekebalan kucing, membuatnya rentan terhadap infeksi sekunder yang mematikan disebut Feline Immunodeficiency Virus (FIV).
Penyakit FIV dapat menyebar terutama melalui gigitan pada kucing yang terinfeksi, apalagi kucing yang sering bertarung lebih berisiko terkena penyakit FIV.
Penyakit ini berkembang secara perlahan, dengan gejala yang mencakup infeksi kronis, penurunan berat badan, demam, dan pembengkakan kelenjar limfa.
BACA JUGA:Stop! Jangan Berikan Tulang Ikan Kepada Kucing Lagi, Jika Masih Ini Bahayanya
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Tentang Kucing Hitam, Fakta Nomor 4 Bikin Syok
Kucing yang terinfeksi ini bisa hidup bertahun-tahun dengan perawatan yang tepat, meskipun tidak ada obat untuk FIV.
Karena Infeksi sekunder atau kondisi lain, yang berhubungan dengan FIV bisa berakibat fatal pada kucing.
4. Feline Infectious Peritonitis (FIP)
Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah penyakit virus yang disebabkan oleh mutasi dari feline coronavirus.
BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Alasan Kucing Sering Mendekati Kita, Bisa Jadi Berikan Pertanda
BACA JUGA:Top 5 Jenis Kucing Kampung Termahal di Dunia, Apakah Kucingmu Termasuk Salah Satunya?
FIP memiliki dua bentuk utama, seperti bentuk basah ditandai dengan penumpukan cairan di perut atau dada.
Sedangkan bentuk kering menyebabkan peradangan pada berbagai organ tanpa penumpukan cairan.
FIP sering kali berakibat fatal, terutama pada anak kucing dan kucing muda.
Gejala termasuk demam, penurunan berat badan, dan kesulitan bernapas.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Ini 6 Tanaman Hias yang Beracun Bagi Kucing Peliharaan