KORANLIGGAUPOS.ID - Musim kemarau di Sumsel mencapai puncaknya pada bulan Juli hingga Agustus 2024.
Meskipun puncak musim kemarau di Sumsel telah terlewati, kondisi kekeringan masih berlanjut memasuki pada bulan September 2024 ini.
Namun, berdasarkan analisis terbaru, ada peluang bahwa beberapa wilayah di Sumsel akan mengalami hujan dalam beberapa hari ke depan dan tidak mengalami kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Palembang, Siswanto, menjelaskan bahwa dari analisa dinamika atmosfer terkini, terdapat peluang pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Sumsel antara tanggal 8 hingga 13 September 2024.
BACA JUGA:Bajigur Tambah Kopi Lebih Nikmat Temani Musim Hujan, Begini Cara Membuatnya
BACA JUGA:5 Cat Anti Bocor Melawan Musim Hujan, Begini Cara Memilih Cat Waterproof yang Sesuai
Awan-awan ini diprediksi menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, terutama di wilayah Sumsel bagian tengah dan barat.
"Berdasarkan pantauan citra radar cuaca pada siang hari, kami mendeteksi pertumbuhan awan hujan di beberapa daerah seperti Palembang, OKI, Banyuasin, MUBA, PALI, Pagar Alam, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan OKU," ungkap Siswanto pada Senin 9 September 2024.
Ia menambahkan, meskipun Sumsel masih berada di musim kemarau, masyarakat tetap dihimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.
Hujan di beberapa wilayah Sumsel pada bulan September ini dimungkinkan terjadi, meskipun secara umum masih berada dalam periode kemarau.
BACA JUGA:BSI Apresiasi Nasabah Lewat Hujan Rezeki BSI Mobile
Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani, juga memberikan penjelasan tambahan terkait dinamika atmosfer yang terjadi.
Menurutnya, bulan September ini masih tergolong dalam musim kemarau.
Namun, ada pengaruh dari gelombang ekuatorial Rossby yang aktif di wilayah Sumatera, termasuk Sumatera Selatan.