Gelombang ini membawa uap air di atmosfer Sumsel yang dapat menyebabkan pertumbuhan awan cukup signifikan dan meningkatkan potensi hujan.
BACA JUGA:BMKG : Berada di Wilayah Megathrust Gempa Pulau Enggano 5,6 M, Pesisir Barat dan Liwa
BACA JUGA:Ada 10 Wilayah di Sumsel Diperkira BMKG Bakal Cerah Berawan pada Sabtu, 22 Juni 2024
"Akibat dari pengaruh gelombang ekuatorial Rossby ini, potensi hujan di wilayah Sumsel meningkat.
Hujan yang turun diperkirakan akan berintensitas ringan hingga sedang, durasinya juga tidak lama dan bersifat lokal.
Kondisi ini diprakirakan akan berlangsung selama tiga hari ke depan," jelas Veronica.
Meski begitu, Veronica juga mengingatkan bahwa uap air di musim kemarau memang minim, sehingga hujan yang turun tidak akan berlangsung lama.
BACA JUGA:Ada 2 Daerah di Sumsel Diperkira BMKG Bakal Hujan Petir Senin, 6 Mei 2024
BACA JUGA:Katanya Musim Kemarau, Kok Masih Turun Hujan? Ternyata Begini Penjelasan BMKG
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG baik di website maupun media sosial agar selalu terinformasi dengan baik.
Dengan adanya potensi hujan ini, diharapkan masyarakat Sumsel dapat tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah yang rawan banjir atau longsor.
Selain itu, kondisi hujan di musim kemarau ini juga dapat menjadi sinyal bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air, mengingat masih terbatasnya ketersediaan air bersih selama musim kemarau.
Secara keseluruhan, BMKG terus memantau dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Sumsel dan akan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
BACA JUGA:BMKG Jelaskan Suhu di Sumsel Mencapai 34 Celcius, Begini Penyebab dan Dampaknya
BACA JUGA:Ada 5 Wilayah di Sumsel Diperkirakan BMKG Bakal Hujan Pada Hari Ini
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu selama periode peralihan ini.