SDN 67 Lubuk Linggau Sambut Kurikulum Merdeka dengan Mengenalkan Siswa Kepada Permainan Tradisional

Rabu 11 Sep 2024 - 22:26 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : GILANG ANDIKA

KORANLINGGAUPOS.ID - Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan melakukan pembelajaran intrakurikuler yang sangat beragam, dimana kegiatan belajar akan jauh lebih optimal diberikan kepada siswa.

Dalam penerapan kurikulum merdeka guru diberikan keleluasan dalam memilih berbagai perangkat dalam belajar sebagai alat untuk mempraktekan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan dalam belajar.

Kurikulum merdeka juga dalam pembelajaran tidak menonton sehingga guru bisa menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas lagi kepada peserta didik.

Saat diwawancara oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 11 September 2024 Kepala SDN 67 Lubuk Linggau Muhamad Yasin,S.Pd melalui guru Okta Asma Elviana,S.Pd.Gr mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah berlangsung seperti umumnya yang dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai 12.30 WIB.

BACA JUGA:SDN 67 Lubuk Linggau Unggulkan Ekskul Pramuka, Berharap Siswa Dapatkan Manfaatnya

BACA JUGA:SDN 67 Lubuklinggau Gelar MPLS yang Menyenangkan Bagi Siswa

“Dimana dalam penerapan kurikulum sekolah sudah menggunakan kurikulum merdeka dari kelas I sampai dengan kelas VI, jadi dalam penerapan kurikulum merdeka sudah diterapkan dari tahun 2022/2023,”ungkap Okta.

Jadi untuk penerapan kurikulum merdeka tahun pertama dimulai dari kelas I, IV, tahun kedua kelas II, V dan tahun ketiga kelas III , VI.

Untuk sarana dan prasarana dalam penerapan kurikulum merdeka seperti buku Alhamdulilah kuotanya sudah terpenuhi untuk satu siswa satu buku.

“Dan untuk tema P5 tahun ini sekolah mengusung tema kearifan lokal, jadi kenapa dipilih tema ini karena sekarang banyak siswa yang sudah tidak paham mengenai permainan tradisional,”jelas Okta.

BACA JUGA:Intip Kiat Muhammad Yasin Majukan SDN 67 Lubuklinggau, Andalkan Pojok Baca

BACA JUGA:Ini Rincian Biaya Pendaftaran di 22 Sekolah Kedinasan Kemenhub 2024 dan Persyaratannya

Permainan tradisional yang disebut seperti engklek, permainan karet, bermain congklak, dan masih banyak yang lainnya yang dilakukan diluar rumah.

Karena sekarang siswa lebih banyak menghabiskan aktivitas dengan cara bermain hp dan mudah-mudahan dengan sekolah melakukan aktivitas ini di sekolah siswa bisa menerapkannya di rumah.

“Sekolah sangat berharap melalui kegiatan ini supaya siswa tidak selalu bermain hp di rumah seperti bermain game online dan lebih melestarikan budaya tradisional Indonesia,”jelasnya.

Kategori :