KORANLIGGAUPOS.ID - Kementerian ESDM menyampaikan bahwa harga BBM jenis solar bersubsidi yang saat ini dijual di pasaran masih jauh di bawah harga keekonomian.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, harga Solar bersubsidi dipatok Rp 6.800 per liter, sementara solar non-subsidi seperti Dexlite telah mencapai Rp 14.050 per liter.
Hal ini menunjukkan bahwa besaran subsidi untuk Solar bersubsidi tidak mampu menutupi seluruh biaya keekonomian bahan bakar tersebut.
BACA JUGA:Berikut Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Juli 2024, Apakah ada Kenaikan di Wilayahmu?
BACA JUGA:Tak Lagi Rp10.000/Liter, Ini Daftar Harga Asli BBM Pertalite Terbaru di Agustus 2024
“Solar bersubsidihanya Rp 1.000 per liter, sementara harga keekonomiannya jauh lebih tinggi.
Misalnya, untuk jenis Dexlite yang harganya di atas Rp 13.000 per liter, selisih yang ada itulah yang disebut dengan kompensasi,” kata Dadan Kusdiana.
Kebijakan Subsidi Tetap pada Tahun 2025
Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah bersama dengan Komisi VII DPR RI telah menyepakati besaran subsidi Solar tetap di angka Rp 1.000 per liter, sama seperti yang dianggarkan pada tahun 2024.
BACA JUGA:Cek! BBM Bersubsidi per 1 Oktober 2024, Masih diPerbolehkan Mengisi BBM, Ini Daftar Kendaraannya
BACA JUGA:Per 1 September 2024 BBM Non Subsidi Turun Harga, Ada Promo di MyPertamina Buruan Cek
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa subsidi Solar tahun 2025 ini tidak mengalami perubahan meskipun harga keekonomiannya lebih tinggi.
“Kami sudah sepakat dengan Komisi VII DPR RI bahwa subsidi Solar tetap Rp 1.000 per liter, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya,” ujar Bahlil dalam rapat kerja bersama DPR RI.
Keputusan ini dibuat untuk menjaga stabilitas harga BBM yang masih digunakan oleh banyak sektor penting di masyarakat, seperti transportasi darat, transportasi laut, dan sektor-sektor usaha mikro lainnya.
Usulan Kenaikan Subsidi Solar