MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Musi Rawas (Mura), Teddy Laszuardy melalui Pejabat Pengawas Likungan Hidup (PPLH) Kabupaten Mura, Abukart Nizar mengaku hingga Senin 4 Desember 2023 belum ada warga yang melapor terkait pencemaran udara menimbilkan bau tidak sedap sehingga banyak lalat di Desa Suro Kecamatan Muara Beliti. “Belum ada yang melapor. Masyarakat mana yang mengelih kita belum tahu,” akunya.
Ia menghimbau masyarakat jika ada keluhan terkait likungan silakan melapor ke Pos Pengadulan Likungan Hidup yang ada di Kantor DLH Kabupaten Mura. “Kalau ada yang melapor kita tindaklajuti dengan turun ke lapangan,” ucapnya.
Ia mengaku sebelum wartawan dating ke kantornya untuk konfirmasi permasalahan tersebut ada dari pihak Kepolisian yang telpon stafnya menanyakan pri hal tersebut. “Tadi ada Polisi yang telpon tanya apakah sudah ada yang melapor soal baud an banyak lalat yang disebabkan dari kandang ayam di Suro. Karena belum ada ya kita katakana belum ada,” sebutnya.
BACA JUGA:Pengunjung Hotel Cozy Lubuklinggau Terancam 5 Tahun Penjara
Sebagaimana diketahui berita sebelumnya, Warga Dusun VII Tribina Kampung Bali, Desa Suro, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Jumat 1 Desember 2023 mengeluhkan banyaknya lalat di rumah mereka. Hal ini diungkapkan melalui siaran langsung oleh akun Kherly Defi Key yang menyebut ia merupakan warga asli Tribina.
Pria ini menyebut udara di kampungnya sejuk dan tak banyak lalat masuk pemukiman. Namun sejak beberapa bulan terakhir, lalat makin banyak hingga sangat mengganggu.
“Saya warga Kabupaten Musi Rawas di Kampung Bali Tribina Desa Suro. Mohon kerjasamanya pihak berwajib, Dinas Lingkungan Hidup, Bupati Musi Rawas dan semuanya saya minta untuk menindaklanjuti banyaknya kandang ayam di pemukiman warga. Ini di rumah kami sudah lalat galo. Kami nak ngajak keluarga kumpul be dak nyaman oleh banyak lalat ini,” ungkap pria yang juga instruktur senam tersebut.
Ia meminta pemerintah datang ke Dusun Tribina untuk melihat situasi di wilayah yang ternyata juga susah signal tersebut.
BACA JUGA:Perjalanan Panjang 5 Warga PALI Tergiur Upah Rp 20 Juta, Akhirnya Masuk Lapas Lubuklinggau
“Biar pemerintah tahu, jangan galak untungnyo bae. Sementara kalian dak tahu makmano penyakit disebarken melalui lalat itu. Kalau nak bekandang, harusnya tahu apo solusinya biar lalat dak katek. Aku dak senang rumahku banyak lalat mak ini,” ungkapnya dalam siaran langsung pada pukul 12.10 WIB tersebut.
Ia juga menyesalkan, kenapa ada yang mengizinkan pemilik modal membuat kandang ayam di dekat pemukiman warga. Padahal dekatnya kandang ayam dengan pemukiman warga menyebabkan pemukiman udaranya makin bau layaknya bau septic tank.
“Udara kami seger selama ini, semenjak ado kandang ayam bau nian di sini,” jelasnya.
BACA JUGA:Keluarga Korban Mahasiswi Aborsi Minta Kasusnya Tak Diekspose Polisi
Postingan akun tersebut ditanggapi lebih dari 72 komentar. Bahkan beberapa warga yang berkomentar menyebut bukan hanya di Kampung Bali. Bau menyengat dari kandang ayam dan lalat juga banyak di Desa Bamasco, Dusun Baru, bahkan Dusun Satan Indah.(sin/lik)