KORANLIGGAUPOS.ID - Indonesia, negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik tinggi yang sering berakibat adanya gempa megathrust.
Salah satu jenis gempa bumi yang sering menjadi perhatian adalah gempa megathrust.
Gempa megathrust ini dikenal karena kekuatan dahsyatnya dan potensi bencana yang dapat ditimbulkannya.
BACA JUGA:Gempa 5,6 M Enggano Bengkulu Guncang Hingga Liwa dan Kepahiang
BACA JUGA:BMKG : Berada di Wilayah Megathrust Gempa Pulau Enggano 5,6 M, Pesisir Barat dan Liwa
Topik ini kembali mengemuka setelah Jepang dilanda gempa besar di Nankai pada 8 Agustus 2024, dengan kekuatan 7,1 Skala Richter (SR).
Gempa ini memicu kekhawatiran bahwa Indonesia, dengan berbagai zona megathrustnya, juga berpotensi mengalami gempa besar dalam waktu dekat.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik terdorong ke bawah lempeng lainnya.
BACA JUGA:Gempar Demo di Kantor Walikota Pertanyakan Anggaran di Bagian Umum
BACA JUGA:BMKG Mengingatkan Potensi Gempa Besar dari Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu
Pada zona ini, lempeng-lempeng tersebut biasanya bergerak mendekati satu sama lain, tetapi sering kali menjadi "terjebak" pada titik-titik tertentu di sepanjang batas kontak mereka.
Ketika tekanan atau regangan yang terakumulasi melebihi gesekan yang menahan lempeng-lempeng tersebut, gempa megathrust yang sangat besar dapat terjadi.
Di Indonesia, keberadaan zona subduksi ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu, menyusul pembentukan rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona- zona ini meliputi Subduksi Sunda yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, dan Subduksi Utara Papua.