KORANLINGGAUPOS.ID - Sebagai manusia kita terus berusaha dalam mengharapkan atau melakukan yang kita inginkan, namun takdir tentu sebaliknya tak sesuai apa yang diharapkan.
Islam mengajarkan kita untuk bersikap ikhlas, salah satunya agar bisa menerima takdir Allah SWT kita harus berlapang dada dengan menyertakan doa.
Dalam kehidupan, manusia terkadang merasa takdir tidak sesuai yang kita harapkan, padahal justru sebaliknya kita telah bersusah payah dalam semaksimal mungkin melaksankannya.
Mendapati takdir yang tidak sesuai keinginan yang diharapkan memang terasa sulit dalam menerima, berdamai, merelakan apa yang telah terjadi.
Justru dalam kondsi tersebut, dalam Islam kita harus menjaga keimanan kepada Allah SWT, karena telah ditakdirkan oleh Allah.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk menerima, berdamai, merelakan apa yang telah terjadi.
Doa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menerima takdir yang telah Allah.
Dikutip dari laman NU Online, pada saat kita berada dalam titik terendah kita dianjurkan untuk mengucapkan :
حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakil.
Artinya: “Cukuplah Allah bagiku dan ia sebaik-baik wakil.”
Lafal tersebut termuat dalam sebuah hadist Rasulullah SAW :
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ رَضِىَ اللَّهُ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَضَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ فَقَالَ الْمَقْضِىُّ عَلَيْهِ لَمَّا أَدْبَرَ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ جَلَّ ثَنَاؤُهُ يَلُومُ عَلَى الْعَجْزِ وَلَكِنْ عَلَيْكَ بِالْكَيْسِ فَإِذَا غَلَبَكَ أَمْرٌ فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Artinya:
Dari Auf bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW memutuskan perkara di antara dua orang.