Masyarakat kini mulai memanen berkah dari jerih payah yang telah dilakukan selama ini.
BACA JUGA:Rekomendasi Soal Tempat Wisata Kasie dari Dispar Lubuklinggau dan Tim Minta Tutup Sementara
BACA JUGA:Soal Penutupan Objek Wisata Sungai Kesie Lubuklinggau, ini Tanggapan Pengelola Sungai Kesie
Ini tercermin dari meningkatnya jumlah pengunjung ekowisata Bale Mangrove dari sebelumnya hanya 900-an pengunjung per bulan menjadi 7.000-an pengunjung per bulannya.
Tak hanya mengandalkan retribusi masuk dari wisatawan, PLN turut memfasilitasi kelompok masyarakat untuk memanen cuan dari penjualan produk olahan turunan mangrove seperti kopi mangrove.
Program Desa Berdaya yang digagas PLN ini tak hanya memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar namun juga ikut berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pj Sekda Lombok Timur, Hasni, mengapresiasi kontribusi PLN dalam mengerek sektor pendidikan, pariwisata dan perekonomian di Jerowaru.
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Akan Kembangkan Tanaman Jeruk Untuk Dijadikan Agrowisata Petik Buah
"PLN tidak hanya memberikan listrik yang andal, namun juga peduli dengan peningkatan ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.
Pemerintah Lombok Timur mengucapkan terima kasih kepada PLN NTB yang telah peduli pada pengembangan ekowisata Bale Mangrove Desa Jerowaru.
Semoga kolaborasi antara pemerintah dan PLN terus terjalin untuk meningkatkan ekonomi, khususnya melalui Program Desa Berdaya," kata Hasni.
Komitmen PLN ini pun diharapkan dapat diikuti oleh instansi lainnya sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan sektor pendidikan dan lingkungan.
BACA JUGA:Jejaki Panorama Bengkulu, Berikut 7 Objek Wisata di Bumi Raflesia yang Penuh Sejarah
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN memiliki komitmen dalam menciptakan Creating Shared Value (CSV) sehingga dapat menciptkan multiplier effect bagi masyarakat.