Soal Penutupan Objek Wisata Sungai Kesie Lubuklinggau, ini Tanggapan Pengelola Sungai Kesie
Kondisi terkini Objek Wisata Sungai Kesie di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1.-Foto : Gilang Andika-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Objek Wisata Sungai Kesie di Lubuklinggau belakangan ini hangat diperbincangkan.
Pasalnya Wisata Sungai Kesie diisukan ditutup.
Objek Wisata Sungai Kesie berada di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 30 Juli 2024 Pengelola Objek Wisata Sungai Kesie Rita mengatakan bahwa isu penutupan Sungai Kesie itu tidak benar adanya, karena sampai sekarang objek wisata tetap beroperasi seperti biasanya.
BACA JUGA:Pj Wako Lubuklinggau Tegaskan Kasie Tutup Sementara Sampai Masalah Clear
“Isu penutupan Sungai Kesie karena awalnya ada alat berat yang masuk ke Sungai Kesie untuk menggali kolam, untuk mempersiapkan tempat mandi anak-anak supaya nanti kolam itu dapat digunakan khusus anak-anak,” ungkapnya.
“Alat berat itu dari Dinas Pekerjaan Umum yang sedang mengerjakan jalan Lintas Barat yang kami sewah waktu jam lembur, jadi kami berbicara kepada operartornya untuk menawarkan untuk menggali sungai buat anak-anak. Operatornya juga mengiyakan untuk melakukan penggalian dan sudah mendapatkan izin dari Dinas PU, yang berlangsung selama 1 jam, maka dari itulah ada isu penggalian C dan sampai sekarang bisa dibuktikan bahwa tidak ada yang namanya penggalian C,” jelas Rita saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID di Sungai Kesie, Selasa 30 Juli 2024.
Bukan hanya isu penggalian C saja, kata Rita, tetapi ada juga isu meresahkan masyarakat dan mengganggu masyarakat untuk bersawah.
“Sampai saat ini kami persilakan untuk mengecek di mana letak mengganggu masyarakat dan sawah biar Pemerintah yang melihat,”jelas Rita.
BACA JUGA:Pengelola Pastikan Wisata Kasie Buka Tidak Ada Penutupan, Lurah Lubuk Tanjung Angkat Bicara
BACA JUGA:Wisata Kasie di Lubuklinggau Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Ia menegaskan, Wisata Objek Sungai Kesie juga tidak menggunakan jalan petani, karena Wisata Kesie sudah disediakan jalan dan untuk tata letak pedagang sudah diatur dengan rapi, untuk pengunjung juga karena di seberang ada pedagang yang berasal dari masyarakat Lubuk Tanjung.
“Jadi kami dari pihak pengelola tidak memiliki hak untuk melarang siapapun untuk melewati jalan di sini, karena ada isu bahwa pindah-pindah tempat duduk akan dikenakan biaya itu semua hoax. Untuk harga masuk Rp 2.500 digunakan untuk kebersihan, pemeliharan jembatan, jalan dan menata Kesie. Karena karyawan Kesie ada 6 orang jadi mereka yang melakukan kebersihan di area Sungai Kesie. Uang Rp 2.500 bukan hanya untuk kebersihan saja, jika ada bencana di pondok pedagang kami akan berikan bantuan seperti peralatan bangunan dan sembako,” paparnya.