Dinkes Tingkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan di RS dan Puskesmas di Muba

Rabu 25 Sep 2024 - 21:04 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

Bagaimana capaian di Kabupaten Muba?

Dr Azmi menerangkan di Muba posisinya saat ini diangka 16,5 persen, telah mengalami penurunan 17,7 persen dari tahun 2022. 

BACA JUGA:Dalam Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Muba Potensi Masuk 10 Besar Nasional

BACA JUGA:Begini Strategi Diskominfo Muba Tingkatkan Keamanan Data Digital

Sementara secara nasional 21,6 persen sedangkan tahun 2023 turunnya 21,50 persen.

Menurut Kepala Dinkes Lubuk Linggau pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin penurunan stunting bisa dibawah satu digit sebagaimana arahan Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi.

dr Azmi memaparkan ada beberapa determinan penyebab stunting:

1. Penyebab asupan gizi yang kurang dari kebutuhan balita.

2. Cakupan ASI eksklusif.

3. Riwayat ibu hamil (ada mengalami penyakit infeksi).

4. Kebiasaan merokok dalam anggota keluarga.

BACA JUGA:1.600 Paket Sembako Digelontorkan Pemkab Muba saat Operasi Pasar di Sungai Keruh

BACA JUGA:KH Said Aqil Siradj Pimpin Doa Bersama Wujudkan Pilkada Damai di Muba

Melihat 4 pemicu ini, Dinkes Muba bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya (UNSRI) konsern memberikan bantuan protein dan gizi, bersyukur tahun 2024 ini Pemkab Muba mendukung.

“Akhirnya sebanyak 458 anak yang terdata mengalami stunting ditangani melalui skema pemberian makanan bergizi dan protein yang baik pakai APBD, setiap minggu peningkatan status gizi dipantau Dinkes,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Roy Riady SH MH selaku Kajari Muba mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan Dinkes Muba ini.

Kategori :