BACA JUGA:Berikut 4 Buku Tafsir Mimpi Terbaik yang Harus Kalian Baca
Tidak mengherankan bahwa novel ini dilarang di Uni Soviet hingga tahun 1988 karena dianggap mengkritik kepemimpinan Stalin secara tidak langsung.
1984 menggambarkan dunia yang penuh dengan pengawasan pemerintah dan kontrol total terhadap kehidupan warganya, tema yang kontroversial di negara-negara yang mengutamakan sensor ketat.
Di Amerika Serikat, beberapa kelompok sosial juga menolak buku ini karena isinya yang dianggap terlalu provokatif.
3. I Know Why the Caged Bird Sings (1969) – Maya Angelou
BACA JUGA:Top 5 Rekomendasi Buku Bahasa Inggris yang Cocok Buat Pemula dan Mudah Dimengerti
BACA JUGA:Pimpinan Bawaslu di Daerah Diminta Menulis Buku Agar Kinerja Diketahui Publik
Maya Angelou menulis I Know Why the Caged Bird Sings sebagai bagian dari refleksinya terhadap trauma pribadi dan rasisme yang ia alami selama masa remajanya di Amerika Selatan.
Meskipun mendapat pengakuan luas dan nominasi Penghargaan Buku Nasional, buku ini sering kali ditentang dan dihapus dari daftar bacaan di beberapa sekolah dan perpustakaan.
Kontroversi terhadap buku ini umumnya berkaitan dengan penggunaan bahasa yang dianggap menyinggung dan fokusnya pada tema kekerasan dan rasisme, yang dianggap oleh sebagian orang tidak sesuai untuk pembaca muda.
Buku-buku yang dilarang ini bukan hanya karya sastra yang menarik, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap sensor dan pembatasan kebebasan berekspresi.
BACA JUGA:Ganti yang Lama, Buku Nikah Terbaru 2024 akan Diterbitkan, Simak Informasinya
BACA JUGA:6 Rekomendasi Buku Cerita Anak Terbaik 2024 dengan Tema Tanaman
Terlepas dari larangan, karya-karya tersebut terus dibaca, dibahas, dan dipuji karena pesan penting yang mereka bawa tentang kehidupan, masyarakat, dan kebebasan manusia.