BACA JUGA:10 Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak, Solusi untuk Anak Nggak Nafsu Makan
BACA JUGA:Sejarah Makanan Papeda dan Cara Membuatnya
Untuk jenjang ini, makanan akan dibagikan pada pukul 12.00 siang.
Siswa SMP dan SMA biasanya pulang pada jam yang lebih siang atau sore, yaitu antara pukul 12.00 hingga 16.00.
Program ini diharapkan dapat memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian anak-anak di jenjang pendidikan tersebut.
Dengan pembagian makanan satu kali sehari, program ini difokuskan untuk memberikan makanan bergizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
BACA JUGA:Sekda Apriyadi : Pengguna Lalin Sungai Lalan Muba Wajib Utamakan Keselamatan
BACA JUGA:Susu Ikan Jadi Pengganti Susu Sapi di Program Makan Siang Prabowo-Gibran? Ini Penjelasannya
Namun, terdapat sedikit perbedaan pandangan terkait frekuensi pemberian makanan bergizi ini.
Dadan Hindayana menegaskan bahwa saat ini kebijakan yang berlaku adalah pembagian makanan hanya satu kali sehari, sesuai dengan jadwal yang telah dijelaskan di atas.
Menurut Dadan, program ini dirancang untuk memenuhi sepertiga kebutuhan kalori anak per hari.
Di sisi lain, Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, menyebutkan bahwa program ini seharusnya memberikan makanan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari.
BACA JUGA:Terdakwa Kasus Korupsi Anggaran Makan Minum Rumah Tahfidz Divonis Ringan
BACA JUGA:7 Makanan Minuman Ini Mengandung Mikroplastik, Indonesia Pengonsumsi Tertinggi di Dunia
Hashim menilai bahwa pembagian satu kali sehari belum cukup untuk mengatasi masalah gizi anak secara menyeluruh.
Menurut Hashim, dua kali pemberian makan sehari lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.