Mengolah Sastra dengan Diksi dan Kalimat untuk Memikat Hati Rakyat

Selasa 15 Oct 2024 - 23:41 WIB
Reporter : SUSANTO
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID  - Pelaksanaan Kampanye dalam rangkaian tahapan Pemilihan Kepala Daerah Serentak adalah 25 September hingga 23 November. Setiap Calon Kepala Daerah (Cakada) dituntut memiliki berbagai strategi jitu demi meraih simpati dan suara rakyat. 

Satu diantara strategi yang kerap digunakan adalah memanfaatkan kekuatan sastra. Sastra ialah apa yang ditulis oleh para sastrawan (Toda, Dami N., 2005:5). Namun, secara umum dapat pula diartikan bahwa sastra merupkan hasil karya manusia yang menceritakan kehidupan manusia dan disampaikan melalui bahasa.  

Sastra lebih dari sekadar rangkaian kata indah seperti pada puisi, namun sastra adalah ungkapan yang mampu menjembatani komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya. 

Untaian kalimat yang menyentuh emosi pada akhirnya, memengaruhi pilihan masyarakat.

BACA JUGA:Yudisium Angkatan ke-3 Fakultas Ekonomi Bisnis UNPARI, Dr Victor : Bahagiakanlah Orang Tua

BACA JUGA:SDN 25 Lubuklinggau: Punya Ekstrakurikuler Unggulan Kembangkan Potensi Minat Siswa

Sastra: Lebih dari Sekadar Kata

Mengapa sastra? Sastra adalah seni dalam berbahasa. Ungkapan yang kreatif dan persuasif digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sekaligus mengajak agar rakyat terpikat dan akhirnya menjatuhkan pilihan kepada si penyampai pesan (Calon Kepala Daerah). 

Seni berbahasa yang dimaksud bukan untaian kata-kata yang indah, melainkan pesan-pesan yang sarat makna, menggugah imajinasi, membangkitkan emosi, memengaruhi persepsi, dan mendorong masyarakat menentukan pilihan.

Kuasai Diksi, Pilih Kata yang Tepat untuk Memikat

BACA JUGA:Sukses! Diseminasi dan Tes UKBI Libatkan Berbagai Instansi di Lubuklinggau

BACA JUGA:Nur Riska Lubuk Linggau Gelar Kegiatan Manasik Haji

Dalam ilmu bahasa, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan) (kbbi.kemdikbud.go.id).

Jadi, diksi atau pilihan kata merupakan elemen krusial dalam strategi bersastra para calon kepala daerah. Mereka harus memilih kata-kata yang tepat, bermakna, dan tentu saja yang paling mudah dipahami masyarakat.

Bagaimana Cakada (Calon Kepala Daerah) memilih diksi yang tepat? Ada beberapa kriteria yang perlu dicermati Calon Kepala Daerah (dan Tim Kampanye) dalam memilih diksi untuk berkomunikasi dengan calon pemilihnya.

Kategori :