TB Paru Masih Menjadi Permasalahan Komplek Ini yang Dilakukan Dinkes

Kamis 07 Dec 2023 - 18:30 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO -Kabupaten Musi Rawas (Mura) mendapatkan program penanganan penyakit Aids, Tuberkulosi, Malaria (ATM) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).  Untuk di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ada 7 kabupaten yang mendapatkan program tersebut salah satunya Kabupaten Mura. 

"Alhamdulilllah kita mendapatkan program untuk penanganan penyakit ATM dari Kemenkes. Di Sumsel ada 7 kabupaten yang dapat salah satunya Kabupaten Musi Rawas," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid P2P, Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo  Kepada Linggau Pos. 

Menurutnya strategi yang dilakukan untuk penanganan penyakit ATM  dengan melibatkan seluruh lintas program, lintas sektor yang terkait. Dengan penanggulangan ATM ini terutama dari regulasi yang sudah dibuat baik itu dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Desa (Pemdes) menganggarkan dari dana desa,maupun melalalui corporate social responsinibility (CSR).

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Musi Rawas Gunakan QRIS dan CBP Rupiah, BI Gandeng Bank Sumsel Babel

"Perusahan diharapkan juga melakukan kegiatan untuk penanggulangan penyamit ATM ini. Dan dari dana desa, Insya Allah 186 desa siap menganggarkan untuk penanganan penyakit ATM tahun anggaran 2024. Kita tidak melihat jumlahnya tapi yang penting ada program untuk penanggulangan penyakit ATM ini," tambahnya. 

 Dijelaskannya kegiatan penanggulangan penyakit ATM banyak mulai dari sosialisasi, scrining. Untuk melakukan scrining di lakutan pihak petugas kesehatan, peran desa bisa dalam bentuk mengumpulkan masyarakat. Mendukung untuk mengajak masyarakat menginformasikan terkait orang-orang beresiko ATM. 

Ketika melakukan scrining ditemukan ada yang menderita penyakit ATM maka langsung diobati Samapi sembuh. Untuk saat ini penderita AIDS di Kabupaten Mura ada 16 kasus, Malaria ada 2 kasus, itu juga kasus impor warga datangan dari Papua bekerja di Kabupaten Mura. Untuk penderita TB ini cukup banyak mencapai ribuan. *Data ini sepanjang tahun 2023. Untuk penyakit Malaria di Kabupaten Mura pase pemeliharaan," jelasnya. 

BACA JUGA:Wartawan Mitra Pemkab di Garis Depan, PWI Musi Rawas 2023-2026 Dilantik

Menurutnya, walaupun kasus Malaria minim tetap dilakukan intervensi karena kasusnya bisa saja ada khususnya perlu antisipasi inpor adanya warga datangan. Jika ditemukan kasus Malaria langsung dilakukan intervensi agar tidak terjadi penyebaran. 

Dijelaskannya, penyakit TB Paru masif, semua orang beresiko terkena, usia berapapun bisa terkena. "Maka dari itu kita fokus melakukan penanganan," jelasnya.

Menurut Iwan panggilan akrabnya penyakit Tuberkulosis atau TB Paru masih menjadi permasalahan komplek. Diperlukan peran aktif masyarakat untuk eliminasi penyakit tersebut. 

BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Kunker ke Sumsel

TB Paru  merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosi. Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi menular yang paling berbahaya di dunia.

Ciri-ciri penderita TB Paru batuk tidak kunjung sembuh. Kemudian dari fisik penderita kurus. Itulah yang khas. Untuk pencegahan yang melakukan kontak dengan penderita harus menggunakan masker, imunitas dengan asupan gizi yang baik. 

Proses pengobatan penyakit TB Paru jangka panjang. Sehingga dampak ekonomi terhadap penderita juga berpengaruh maka perlu dibantu, baik untuk makanan tambahan ataupun hal-hal yang lain diantaranya transport utuk berobat. Atau misalnya pihak perusaahn memfasilitasi mengantar penderita utnuk berobat ke Puskesmas. Kalau mengenai obatnya gratis dari Pemerintah.      

Kategori :