Jangan Sepelekan Imunisasi dan Skrining ! Ini Pesan Menkes

Sabtu 19 Oct 2024 - 17:25 WIB
Reporter : RIENA FITRIANI MARIS
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Untik memastikan kita dan keluarga tetap sehat, jangan lupa untuk memberikan imunisasi ke anak kita, serta lakukan skrining secara rutin. Imunisasi dan skrining ini bisa menjadi upaya kita untuk tetap sehat, dengan melakukan pencegahan sejak dini.

Dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, strategi untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan primer.

Transformasi layanan kesehatan primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia. Dalam penerapannya, fokus utamanya adalah memperkuat aktivitas promotif dan preventif untuk menciptakan lebih banyak masyarakat yang sehat, memperbaiki skrining kesehatan, serta meningkatkan kapasitas layanan kesehatan primer.

“Untuk menjaga orang tetap sehat, fokus promotif dan preventif di puskesmas, posyandu, bidan, perawat, dokter-dokter yang ada di puskesmas. Sedangkan, kalau mengobati orang sakit, kita mengurusnya di rumah sakit, mulai dari kelengkapan obat-obatan sampai alat kesehatan,” ungkap Menkes.

BACA JUGA:Jangan Takut Imunisasi Ganda Kemenkes Pastikan Tak Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi

BACA JUGA:Imunisasi Polio Dosis Kedua Baru Terealisasi 75 Persen Ini Dilakukan Dinkes Musi Rawas

Pada program revitalisasi, layanan kesehatan promotif dan preventif ditujukan, mulai dari ibu hamil, balita, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Itu yang kami revitalisasi. Yang ketiga, semua (data) digitalisasikan. Jadi, program revitalisasi ini sudah dilakukan dengan sangat masif.”

Imunisasi ditegaskannya penting dilakukan untuk pencegahan.

Dari sisi standardisasi layanan kesehatan, Menkes Budi menambahkan, puskesmas memiliki peran penting dalam upaya promotif dan preventif. Implementasi upaya preventif terdiri dari imunisasi dan skrining.

“Imunisasi untuk mencegah supaya tidak sakit dan skrining untuk mendeteksi risiko penyakit. Imunisasi kita sudah bertambah dengan kehadiran tiga antigen baru, yakni vaksin HPV (human papillomavirus) untuk pencegahan kanker serviks,” tambahnya.

BACA JUGA:SDN 55 Lubuklinggau Sukses Laksanakan Imunisasi Polio Tahap II

BACA JUGA:Jangan Khawatir Anak di Imunisasi Polio Lanjutan, Ini Penjelasan Kemenkes

“Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) untuk pneumonia dan Rotavirus untuk mencegah diare. Vaksin pneumonia dan diare diberikan kepada seluruh balita. Lalu, untuk vaksin HPV diberikan kepada semua wanita.”

Menurut Menkes Budi, pemberian vaksin HPV dilatarbelakangi melihat angka kejadian kasus kanker serviks di Indonesia. Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita setelah kanker payudara.

“Kasus kanker serviks di Indonesia naik terus. Sekarang, sudah ada vaksinnya. Vaksin HPV untuk anak perempuan usia 11-12 tahun, kemudian naik untuk usia 15-16 tahun, akhirnya naik diberikan untuk usia 21 tahun. Diberikan vaksinnya buat anak-anak dan remaja, karena mereka bisa menjadi carrier (pembawa),” sambungnya.

Kategori :