Dengan optimisasi, kami bisa mencapai produksi bioetanol hingga 200 ribu kiloliter per tahun," tambah Oki.
BACA JUGA:Promo September Ceria di Tunas Auto Graha: Diskon Bunga 0% dan Gratis BBM Hingga Akhir Tahun
BACA JUGA:Harga BBM Turun di Semua SPBU, Cek Mana yang Paling Murah?
Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Indonesia memiliki 13 industri bioetanol.
Namun, hanya dua di antaranya yang memenuhi standar fuel grade untuk dapat digunakan sebagai campuran BBM.
Menurut Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam percepatan penggunaan bioetanol di Indonesia.
"Indonesia memiliki 13 industri bioetanol, namun hanya dua yang memenuhi kriteria fuel grade.
BACA JUGA:Resmi! BBM Subsidi Pertalite Diganti BBM Rendah Sulfur di Era Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Resmi Turun Harga BBM di Seluruh SPBU dan Berlaku 4 Oktober 2024, Ini Daftar Harganya
Sisanya masih berfokus pada produksi food grade," ujar Eniya dalam acara Green Economy Expo.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memiliki program untuk meningkatkan campuran bioetanol dalam BBM hingga 20% pada 2025.
Namun, hingga saat ini, implementasi program tersebut masih jauh dari target.
Eniya menambahkan bahwa meskipun regulasi terkait sudah ada, pencapaian masih sangat minim.
BACA JUGA:Resmi! BBM Subsidi Pertalite Diganti BBM Rendah Sulfur di Era Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Telat Pajak Apakah Bisa Daftar MyPertamina untuk Isi BBM Subsidi?
"Dari dulu program bioetanol ini sudah ada, bahkan regulasinya sudah banyak.