KORANLINGGAUPOS.ID - Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Muara Beliti, Suwanto SP, bersama penyuluh pertanian Desa Air Lesing, Hendra, SP kembali melakukan pengubinan padi sawah.
Kali ini pengubinan dilakukan di kelompok Tani Karya Tani Desa Air Lesing, Kamis 24 Oktober 2024.
Suwanto menjelaskan, metode pengubinan merupakan salah satu metode dalam dunia pertanian untuk mengetahui perkiraan dari jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.
"Kegiatan pengubinan bisa dilakukan oleh petugas penyuluh pertanian atau petugas statistic dan petani, untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen produk pertanian. Dan itu tidak hanya padi sawah," jelasnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 24 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kekurangan Air, Petani Padi Sukamulya Musi Rawas Gagal Panen
BACA JUGA:Petani di Musi Rawas, Sekali Panen Hasilkan 25 Ton Terong Ungu
Namun teknik ini paling umum digunakan untuk memperkirakan potensi hasil gabah dalam luasan 1 hamparan atau 1 hektare.
Untuk melakukan pengubinan ini ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh siapa saja yang ingin menghitung potensi hasil tanamannya.
Selain itu untuk Prosesnya juga sangat sederhana, petani pun bisa melakukannya.
Proses yang pertama kali harus dilakukan adalah hari yang tepat untuk pengubinan dan diupayakan tanaman padi yang akan di ubin sudah benar-benar siap untuk dipanen.
BACA JUGA:Petani Padi di Musi Rawas Berhasil Tanam Melon di Lahan Sawah
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Tinggalkan Tanaman Padi, Beralih Menanam Jagung
“Pengubinan biasanya dilakukan dengan cara-cara seperti, mengambil minimal 3 titik berbentuk ubin berukuran 2,5m x 2,5m per hektar sawah, memotong padi hasil ubinan, memisahkan bulir padi dari batangnya, menampi untuk memisahkan gabah hampa, menimbang padi hasil ubinan (termasuk gabah hampa). Setelah itu timbang padi hasil pemisahan tadi," ungkapnya.
Ia menambahkan dengan pengubinan petani bisa mengetahui perkiraan potensi hasil dari tanaman padi petani.
Kegiatan ini juga bisa menjadi sarana bagi penyuluh pertanian dalam membuka wawasan pola pikir petani tentang teknologi pertanian, karena metode pengubinan juga menerapkan metode dan teknik-teknik yang membutuhkan pembelajaran terlebih dahulu.