SDN 18 Lubuk Linggau Giatkan P5 dalam Kurikulum Merdeka

Jumat 01 Nov 2024 - 23:07 WIB
Reporter : RENDI KANDRIANO
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah bagian integral dari Kurikulum Merdeka.

Tujuannya untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa berdasarkan nilai-nilai pancasila.

P5 telah diprogramkan berbagai lembaga pendidikan yang sudah menggunakan kurikulum merdeka.

Kepala SD Negeri 18 Lubuk Linggau Mariam Rachman, S.Pd  mengatakan, salah satu SD di Lubuk Linggau yang menggiatkan P5 dalam pembelajaran kurikulum merdeka adalah SDN 18 Lubuk Linggau.

BACA JUGA:Ekstrakurikuler Pramuka Menjadi Program Unggulan Dari SDN 18 Lubuk Linggau

BACA JUGA:Siswa SDN 18 Lubuklinggau Latihan Gerak Jalan, Ini Cara Guru Jaga Stamina Siswa Jelang Lomba

Ibu yang memimpin SDN 18 Lubuk Linggau sejak Januari 2024 itu mengatakan saat ini yang belum menggunakan kurikulum merdeka adalah siswa siswi kelas III dan VI.

“Karena ini sudah pergantian menteri, kita tidak tahu apakah kurikulum merdeka ini masih dipakai atau tidak, jika masih dipakai, InsyaAllah pada tahun depan akan seragam,” jelas Mariam saat diwawancara di sekolah,  Jalan Garuda Putih, No.53, Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Mariam Rachman, Kamis 31 Oktober 2024 menjelaskan bahwa  sekolahnya saat ini memiliki 370 siswa yang aktif dalam melakukan pembelajaran.

“Siswa siswi kelas I,II,IV,dan V saja yang mengikuti P5, “ jelas Mariam Rachman S.Pd.

BACA JUGA:Siswi SDN 18 Lubuklinggau Raih Prestasi Tingkat Provinsi Sumsel

BACA JUGA:Terbukti Unggul, Alumni SDN 18 Lubuklinggau Banyak jadi Orang Sukses

Ia mengatakan selalu meminta dewan guru untuk membimbing siswa dengan sepenuh hati, karena anak SD tidak sama dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), anak SD membutuhkan bimbingan dan perhatian yang lebih.

Kegiatan P5 yang ada di SDN 18 Lubuk Linggau mengikuti sesuai panduan yang tertera di buku yang berisi, Kewirausahaan, Pagelaran Budaya Nusantara, podcast perundungan kita sama-sama.

Mariam Rachman mengungkapkan siswanya telah praktek pembuatan kompos dari limbah daun yang telah gugur, sudah melakukan seni tari dan melakukan market day menjual produk makanan mereka ke kelas-kelas lain, serta telah belajar membuat tempat pensil dari botol plastik, itu semua dilakukan di area sekolah.

Kategori :