KORANLINGGAUPOS.ID- Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bertekad untuk meningkatkan produksi beras dengan menambah 100 ribu hektare lahan sawah.
Upaya meningkatkan Produksi Beras ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan di daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan nasional.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Bambang Pramono, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan pemetaan kesesuaian lahan yang akan digunakan untuk mencetak sawah baru.
Empat wilayah prioritas di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang ditargetkan untuk pengembangan lahan sawah adalah Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Bambang menyatakan bahwa proses pemetaan sudah selesai dan potensi lahan yang dapat dicetak telah teridentifikasi.
Verifikasi dari ATR BPN Sumsel juga sudah dilakukan, dan Dinas Kehutanan ikut terlibat dalam memastikan bahwa lahan yang digunakan sesuai untuk pertanian.
“Komitmen kami adalah untuk memenuhi sasaran pemerintah pusat, sehingga Sumsel dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, meskipun saat ini produksi beras di Sumsel mencapai 1,73 juta ton, konsumsi beras di daerah ini sekitar 840 ribu ton per tahun, sehingga ada surplus yang bisa disalurkan ke provinsi lain.
Meskipun produksi beras sudah cukup baik, peningkatan indeks penanaman tetap menjadi prioritas.
Saat ini, hanya 20% lahan yang bisa ditanami dua kali dalam setahun. Melalui optimalisasi lahan baru, diharapkan indeks pertanaman dan produksi beras bisa meningkat secara signifikan.
Dalam 3 hingga 4 tahun ke depan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional berkat peningkatan luas lahan dan produktivitas.
Dengan langkah ini, diharapkan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi salah satu provinsi yang unggul dalam produksi beras, sekaligus mendukung kebutuhan pangan yang terus meningkat.