Selanjutnya kalian juga dapat menangkapnya secara manual dan memusnahkannya dengan cara penyemprotan dengan menggunakan insektisida seperti regent, curacron, dan banyak lagi yang lainnya, penyemprotan sendiri dilakukan pada saat hama oteng-oteng aktif, yaitu pada pagi dan sore hari.
BACA JUGA:Kisah Sukses Petani di Musi Rawas, Sebulan Panen 2 Ton Pepaya Kalina
Selain itu untuk penaburan nematisida sebaiknya hanya dilakukan pada saat tanaman baru tumbuh hingga tanaman berumur 10 hari setelah tanam.
Sebab nematisida memiliki sifat sistemik yang dapat diserap oleh akar dan masuk ke seluruh jaringan tanaman.
Pemberian nematisida sendiri jangan berlebihan dan tidak dianjurkan menjelang tanaman sedang berbunga, lantaran buah dan daun tanaman bisa mengandung racun yang mematikan. Jelansya.
Kalian juga bisa membasmi oteng-oteng dengan menggunakan pestisida alami, ada beberapa bahan alami disekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi hama oteng-oteng, seperti daun pepaya, daun sirsak, dan juga bawang putih.
BACA JUGA:Petani di Musi Rawas, Sekali Panen Hasilkan 25 Ton Terong Ungu
BACA JUGA:Kurang Air, Petani di Desa B Srikaton Musi Rawas Pilih Beralih Tanam Palawija
Keunggulan bahan alami jika dijadikan pestisida adalah tidak adanya resistensi hama sekalipun digunakan dalam dosis tinggi dan digunakan secara terus menerus, racunnya juga mudah terurai oleh tanah, sehingga tidak membahayakan makhluk hidup lainnya, jelasnya.
Selain itu harga dari tanaman sayuran seperti mentimun, gambas, dan juga pare itu jika musim panen berbarengan dengan petani dan daerah lain itu harganya pasti murah, untuk pembelinya sendiri itu biasanya ada pengepul yang membeli sayuran-sayuran ini.
Harapan kedepan harga sayuran bisa sedikit mahal, sehingga petani seperti saya ini bisa mendapatkan keuntungan, karena bertani sayuran seperti ini juga membutuhkan modal yang cukup besar, harap nya.