Beberapa faktor yang memengaruhi popularitas suatu merek motor bekas di antaranya adalah reputasi merek, harga jual, daya tahan mesin, dan ketersediaan suku cadang.
Merek motor yang sudah dikenal luas seperti Honda dan Yamaha biasanya lebih diminati karena reputasinya sebagai kendaraan yang tahan lama, mudah dirawat, dan irit bahan bakar.
Ketersediaan suku cadang juga menjadi pertimbangan utama, di mana motor Honda dan Yamaha lebih mudah mendapatkan suku cadang dibandingkan merek lain.
BACA JUGA:Ibu di Lubuk Linggau Ini Nekat Gelapkan Motor untuk Sewa Kos-kosan
BACA JUGA:Harga Motor Listrik Subsidi November 2024, Kuota Terbatas, Ini Daftar Terbarunya
Imron, selaku pemilik diler motor bekas Damai Motor di kawasan Jalan Raya Bogor, menjelaskan bahwa motor merek Honda dan Yamaha selalu menjadi yang paling diminati oleh pembeli motor bekas.
Menurutnya, kedua merek motor tersebut memiliki pasar yang sangat luas, mulai dari kalangan muda hingga dewasa, sehingga permintaan terhadap motor bekas Honda dan Yamaha terus tinggi.
Imron mengatakan, “Paling laku ya jelas Honda dan Yamaha sih, banyak yang cari.
Apalagi merek Honda, karena selain irit, harga jualnya juga cenderung stabil."
Sementara Honda dan Yamaha menjadi favorit di pasar motor bekas, Imron juga menyoroti adanya tantangan dalam menjual motor bekas dari merek Suzuki dan Kawasaki.
BACA JUGA:Maling Alat Bengkel Motor di Lubuk Linggau Diringkus Polisi
BACA JUGA:Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Apakah Bisa Digantikan Pakai SIM?
Menurutnya, motor matic keluaran Suzuki, seperti Suzuki Nex dan Address, cenderung kurang diminati oleh pembeli.
Hal ini disebabkan oleh minat pasar yang lebih rendah terhadap model tersebut, meski Suzuki juga memiliki kelebihan dalam hal kualitas mesin.
"Kalau paling sulit dijual itu ya merek Suzuki dan Kawasaki. Maticnya Suzuki apalagi, jarang orang mau model Nex atau Address karena peminatnya sangat terbatas,” ujar Imron.
Sementara itu, untuk Kawasaki, tantangan lebih kepada model yang ditawarkan.